Peristiwa Daerah

Imbas Kekeringan, Warga Mulai Minta Droping Air Bersih

Rabu, 18 Juli 2018 - 14:42 | 70.85k
Warga Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, menyerbu droping air bersih dari BPBD, Rabu, (18/7/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Warga Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, menyerbu droping air bersih dari BPBD, Rabu, (18/7/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANKekeringan imbas musim kemarau tahun 2018 inimulai dirasakan dibeberapa wilayah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Bahkan, satu desa telah mengajukan permintaan supaya mendapat suplai air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan.

“Sampai saat ini baru satu Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung yang sudah mengajukan permohonan air bersih,” kata Kepala BPBD Lamongan, Suprapto, Rabu, (18/7/2018).

droping-air-bersih-lamongan-2.jpg

Merespon permintaan masyarakat, BPBD, telah mengerahkan truk tangki untuk mendroping air bersih ke Desa Bakalanpule. “Dan sudah kita drop 5 tangki dengan kapasitas 6000 liter,” ujar Prapto.

Lebih lanjut Ia membeberkan, dari data yang assessment atau penilaian BPBD, setidaknya ada belasan desa yang tersebar di 10 kecamatan yang biasanya terdampak kekeringan.

“Kita sudah memetakan ada 10 kecamatan yang terdiri dari 19 desa yang kita kategorikan daerah potensi kekeringan,” ucapnya.

droping-air-bersih-lamongan-3.jpg

Ia menyebut, 10 kecamatan itu semuanya ada di wilayah selatan Kabupaten Lamongan, seperti Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, Modo, Kedungpring, Sugio dan Sukodadi.

Prapto menambahkan, bantuan saat bencana kekeringan yang dialami warga Kabupaten Lamongan tak akan dibatasi berapa jumlahnya, atau disesuaikan dengan permintaan warga.

“Begitu ada surat masuk, segera kita drop air bersih sesuai permintaan, baik itu siang ataupun malam,” tutur Prapto.

Lebih jauh, Prapto menjelaskan, daerah yang mengalami kekeringan pada tahun ini cenderung menurun di banding tahun-tahun sebelumnya. Sebab, setiap tahun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan selalu melakukan pengerukan embung dan maupun waduk.

“Berdasarkan data yang ada, ada 200 embung dan semuanya itu dilakukan pengerukan secara bertahap. Salah satu cuntoh di Desa Malo, Kecamatan Kedungpring, sekarang tidak membutuhkan air bersih karena embungnya sudah berfungsi dengan baik,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lamongan, Suprapto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES