Bahas Inflasi, Disnakkan Pemkab Blitar Diundang FGD BI Kediri

TIMESINDONESIA, BLITAR – Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Pemkab Blitar ikut diundang Bank Indonesia Kediri dalam Forum Grup Diskusi (FGD).

FGD ini dalam rangka pengendalian inflasi dari faktor daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai di Kantor Perwakilan BI Kediri, Jalan Brawijya Kota Kediri.

Pertemuan ini membahas dampak kenaikan harga telur pada tingkat inflasi di Jawa Timur. Selain disnakkan, FGD juga melibatkan kalangan peternak ayam dari Kabupaten Blitar.

Inti FGD itu mencari solusi untuk menstabilkan harga sekaligus stok telur di pasaran. ""Kami sudah berkoordinasi dengan peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar, mereka yang tergabung dalam Koperasi Putra Blitar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Joko Raharto, Rabu (18/7/2018).

Dalam FGD diungkapkan beberapa faktor penyebab kenaikan harga telur ayam ras. Seperti kenaikan harga pakan ayam, berkurangnya populasi ayam petelur, dan adanya larangan pemakaian AGP oleh pemerintah.

"Dari larangan AGP ini, kini banyak ayam yang semakin sehat, karena hewan ternak tersebut kualitasnya menjadi organik. Dengan demikian, kenaikan harga telur ayam tidak perlu ditakutkan lagi. Apalagi hal ini juga tak akan memicu terjadinya inflasi pada bulan Juli 2018," ujarnya.

Sementara Kepala Disnakkan Pemkab Blitar Wawan Widianto mengaku, pihaknya sebagai fasilitator peternak.

"Kami hadir sebagai fasilitator. Termasuk menfasilitasi upaya biosecurity kandang agar kapasitas produksi peterbak semakin meningkat," kata Wawan.

Di Kabupaten Blitar saat ini ada sebanyak 4.321 peternak dengan populasi ayam petelur mencapai 15-17 juta ekor ayam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement