TIMESINDONESIA, JAKARTA – Otak kita adalah aset yang paling penting disaat kita hidup di dunia yang sangat kompetitif ini. Bagaimana kita dapat berpikir smart dan tepat sasaran bila otak lemot dan cara kerjanya tidak maksimal. Otak bagi manusia adalah mesin yang kompleks. Lalu, apakah berpikir jangka panjang dan jauh ke depan itu penting?
Penting sekali!
Bahkan, efek positif berpikir jangka panjang dan jauh kedepan bagi kesuksesan sudah dibuktikan melalui penelitian dari Universitas Harvard.
Dr. Edward Banfield dari Universitas Harvard melakukan penelitian selama lima puluh tahun tentang faktor apa yang paling berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan kondisi ekonomi dan sosial di amerika serikat.
Dari penelitian tersebut, Dr. Edward Banfield menyimpulkan bahwa satu-satunya ukuran yang paling berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan kondisi ekonomi dan sosial di amerika serikat adalah seberapa panjang pola pikir dari sebagian besar warganya.
Bila saat akan melakukan sesuatu, kita berpikir jangka panjang. Apakah kita akan bahagia di akhir kehidupan kita bila akhirnya kita melakukan sesuatu itu? Berarti pola pikir kita adalah pola pikir jangka panjang.
Bila saat akan melakukan sesuatu, kita berpikir, apakah kita akan bahagia dalam satu jam atau satu hari kedepan bila akhirnya kita melakukan sesuatu itu? Berarti pola pikir kita adalah pola pikir jangka pendek.
Ternyata,
Semakin kita berpikir jangka panjang, akan semakin sukses pula diri kita di masa depan.
Semakin kita berpikir jangka pendek, akan semakin gagal pula diri kita di masa depan.
Lalu, apakah kita banyak berpikir jangka panjang dan jauh kedepan dalam kehidupan sehari-hari kita? Atau malah sebaliknya, kita banyak menggunakan otak untuk berpikir jangka pendek dan mendahulukan kenikmatan sesaat lupa dengan kenikmatan jangka panjang? (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Rizal Dani |
