Peristiwa Nasional

Mentan RI: Tahun 2020 Indonesia Bebas Impor Jeruk

Selasa, 17 Juli 2018 - 20:59 | 41.58k
Mentan RI, Andi Amran Sulaiman saat berdialog dengan salah satu petani jeruk dari Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. (FOTO: M Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Mentan RI, Andi Amran Sulaiman saat berdialog dengan salah satu petani jeruk dari Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. (FOTO: M Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Ibu Buruh tani ini sama sekali tidak menyangka bakal mendapatkan traktor dari Mentan RI, Andi Amran Sulaiman, padahal ia sempat ragu waktu diminta maju ke depan panggung dalam acara kunjungan Mentan RI. Dalam acara itu, Mentan RI menegaskan, bahwa tahun 2020 Indonesia bebas impor jeruk

Traktor ini diberikan untuk ibu Buruh Tani ini bersama beberapa buruh lainnya. “Nanti Ibu yang jadi ketua kelompoknya, manfaatkan traktor ini dengan baik, dua hari lagi traktornya akan datang," ujar Mentan RI.

Ibu buruh tani ini pun tersenyum lebar, bahagia, padahal sebelumnya ia begitu kelihatan takut ketika diminta maju ke panggung.

Sama halnya dengan dua ibu buruh tani lainnya, keduanya tidak menyangka kalau mendapatkan bantuan untuk sekolah anaknya sebesar Rp 5 juta.

“Seperti arahan Bapak Presiden RI, Jokowi, kita diminta melayani Petani, karena petani  negara kita kuat," ujar Andi Amran saat Launching pengiriman 1 juta bantuan bibit jeruk keprok unggul dari Kebun Percobaan (KP) Balitjestro yang ada di Desa Punten Kota Batu, Selasa (17/7/2018).

Menurut Andi, Presiden RI, Jokowi menargetkan tahun 2020, Indonesia bukan lagi negara pengimpor jeruk, namun sudah menjadi negara pengekspor jeruk.

Caranya dengan memberikan bantuan bibit jeruk varietas unggul kepada para petani. Diantaranya  jeruk keprok Gayo, keprok Batu 55, keprok RGL, keprok Sitaya Agrihorti, keprok Nimas Agrihorti, keprok Selayar, keprok Madura, dan keprok Montaji Agrohorti.

"Kita berikan bibit jeruk ini beserta pupuk dan pendampingan. Tahun ini kita kirimkan bantuan 1 juta bibit, dan tahun depan kita kirim lagi 2 kali lipat, yakni 2 juta bibit jeruk gratis beserta pupuknya," ujar Amran.

Secara nasional, tahun 2018 ini Kementan menargetkan memberikan bantuan bibit jeruk sebesar 30 juta bibit.

Satu juta bibit jeruk yang akan ditanam petani akan menekan impor jeruk sebanyak 25 persen. Jika tahun depan ditambah bantuan 2 juta jeruk akan mampu menekan 75 persen impor.

Dalam launching ini diberangkatkan sebanyak 15 truk yang masing-masing membawa 4000 bibit jeruk ke berbagai Daerah di Jatim dan Bengkulu.

Pengiriman jeruk ini didasarkan dengan keunggulan  dari masing-masing Daerah. Jika sebuah Daerah dianggap cocok dengan tanaman jeruk, maka Daerah tersebut akan diberi bantuan bibit.

"Kita memiliki seribu orang ahli pertanian untuk menentukan Daerah mana saja yang cocok untuk tanaman jeruk," kata Amran.

Sebelumnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI mengirimkan bantuan Jeruk ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah. Sebanyak 21 ribu benih jeruk yang diangkut menggunakan 5 truk. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES