Ekonomi

Inilah Penyebab, Harga Telur dan Daging Ayam Naik

Selasa, 17 Juli 2018 - 14:44 | 54.02k
Peternak ayam petelor Kembangbahu, sedang mengambili tekor ayam, Selasa, (17/7/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Peternak ayam petelor Kembangbahu, sedang mengambili tekor ayam, Selasa, (17/7/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Terungkap sudah penyebab mahalnya harga telur dan daging ayam yang terjadi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dalam beberapa pekan ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, M Zamroni, membeberkan beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga daging ayam dan telur ini.

“Kenaikan ini terjadi bukan karena stoknya ndak ada atau menipis di Lamongan mas, akan tetapi kenaikan ini dari produsennya,” ucap Zamroni, Selasa, (17/7/2018) yang menjadi faktor pertama.

Sebab selama ini, dua komoditas tersebut, sambung Zamroni, karena telor dan daging ayam, lebih banyak di suplai dari Blitar sebagai produsen terbesar telur dan daging ayam.

Lebih lanjut, dikatakan Zamroni, tingginya harga pakan ayam menjadi faktor kedua yang mempengaruhi dan penyebab kenaikan harga telor dan daging ayam.

“Selanjutnya juga kenaikan pakan ternak ayam imbas dari kenaikan Dollar jelas akan mempengaruhi harga pakan ternak ayam,” ujarnya.

Menurutnya, cuaca ekstrim di sejumlah wilayah yang menjadi sentra peternakan ayam, juga mempengaruhi produktivitas dari ayam dan ketersediaan ayam menjadi faktor ketiga dan keempat dari penyebab melonjaknnya dua komoditas itu.

“Kenaikan ini imbas dari faktor DOC (Day old chicken)-nya yang diperkirakan pada bulan Ramadhan,” katanya.

Namun, Zamroni juga menegaskan, meski mengalami lonjakan, hingga saat ini tidak sampai terjadi kelangkaan telor dan daging ayam di Lamongan. “Tapi di lamongan stok masih ada dan lancar, meski kondisi ada kenaikan,” tuturnya.

Lebih jauh Zamroni menambahkan, harga telor dan daging ayam diprediksi akan segera mengalami penurunan. “Panennya sekarang atau pada minggu-minggu ini,” ujarnya menambahkan.

Untuk di ketahui, harga per kilogram daging ayam awalnya hanya Rp 28 ribu, kemudian naik menjadi Rp 35 ribu selama bulan puasa hingga Lebaran, dan terus naik hingga saat ini mencapai harga Rp 48 ribu per kilogramnya.

Kondisi yang sama juga terjadi untuk komoditas telor ayam, yang mengalami kenaikan dalam sepekan ini di sejumlah pasar tradisional yang ada di Lamongan. Semula, minggu lalu, harga telor ayambhanya Rp 24,000 per kilogram, kini merangkak naik menjadi Rp 27,000. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES