Ekonomi

Harga Daging Ayam dan Telor di Lamongan Merangkak Naik

Selasa, 17 Juli 2018 - 14:24 | 30.71k
Daging ayam di Pasar Sidoharjo sepi pembeli, Selasa, (17/7/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Daging ayam di Pasar Sidoharjo sepi pembeli, Selasa, (17/7/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANHarga daging dan telor ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengalami kenaikan yang cukup drastis.

Untuk daging ayam, paska Idul Fitri, awalnya harga per kilogram ayam Rp 28 ribu, kemudian naik menjadi Rp 35 ribu selama bulan puasa hingga Lebaran, dan terus naik hingga saat ini mencapai harga Rp 48 ribu per kilogramnya.

Naiknya harga daging ayam ini terjadi di terpantau di Pasar Sidoharjo, Babat, Sukodadi, Sekaran, Blimbing.

Telur.jpg

Kondisi yang sama juga terjadi untuk komoditas telor ayam, yang mengalami kenaikan dalam sepekan ini di sejumlah pasar tradisional yang ada di Lamongan.

Semula, minggu lalu, harga telor ayambhanya Rp 24,000 per kilogram, kini merangkak naik menjadi Rp 27,000.

Khotimah, satu di antara pedagang daging ayam di Pasar Sidoharjo, mengaku harga daging ayam ini memang naik dari pemasoknya. Namun, Ia menegaskan, naiknya harga daging ayam ini bukan karena pasokan daging ayamnya yang berkurang.

"Kiriman lancar dan normal kok, hanya saja harganya memang sudah naik dari pemasoknya," ucapnya.

Lombok-bahan-pokok.jpg

Sebagai pedagang, Khotimah, dan para pedagang lainnya hanya mengikuti harga dari para pemasok. “Kalau ada penurunan harga, kita pedagang akan menurunkan harga. Kami hanya mengikuti harga pasaran saja," ujarnya.

Meroketnya harga daging ayam ini, sejumlah pedagang daging ayam terlihat sepi pembeli. Tidak hanya penjual daging ayam, penjual telur pun juga mengalami hal serupa.

Khotimah juga mengakui, tingginya harga daging ayam ini juga membuat omset dagangannya turun drastis. Selain itu, aku Khotimah, para pelanggannya juga mengaku kaget dengan kenaikan harga ini.

“Di Pasar Tradisional Lamongan, telah terjadi penurunan jumlah pembeli untuk daging dan telor ayam, Kalau biasanya saya bisa menjual sekitar 3,5 kuintal, sekarang hanya 1, 5 kuintal," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES