Meski Terjadi Error, Pemeriksaan Biometrik Mempermudah Layanan JCH

TIMESINDONESIA, SOLO – Meski penerapan pemeriksaan Jemaah Calon Haji (JCH) Indonesia dengan biometrik atau kesesuaian data dengan retina mata dan sidik jari masih sempat bermasalah, namun secara umum proses pemeriksaan biometrik mempermudah proses penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini.

Menurut Kepala Subag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surakarta Afief Mundzir pada penyelenggaraan haji sebelumnya, pemeriksaan biometrik dilaksanakan di bandara kedatangan di Mekkah dan Jeddah, Arab Saudi. Proses ini memakan waktu cukup lama.

Namun, pada penyelenggaraan haji tahun ini, pemerintah Arab Saudi bekerjasama dengan Indonesia memindahkan pemeriksaan biometrik di setiap embarkasi origin (asal) agar proses pemeriksaan keimigrasian bisa cepat. 

"Tujuannya untuk memudahkan perjalanan jamaah calon haji. Jamaah setelah pesawat terbang mendarat di Tanah Suci diperiksa paspornya, dan mereka langsung naik ke bus masing-masing menuju ke pemondokan," kata Alief di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak Boyolali, Senin (16/07/2018).

Saat proses pemeriksaan pun, otoritas keimigrasisian Arab Saudi juga ikut langsung memantau prosesnya.

Untuk diketahui, Embarkasi Surakarta, Jawa Tengah, saat ini dijadikan pilot project penerapan pemeriksaan biometrik penyelenggaraan haji di Indonesia.

Dari seluruh embarkasi di Indonesia, tiga diantaranya sudah menerapkan pemeriksan biometrik pada Jemaah Calon Haji (JCH) yakni embarkasi Surakarta, Jakarta, dan Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement