Pendidikan

Mahasiswa UGM Ciptakan Penyerap Limbah Logam Berat dari Cangkang Telur

Selasa, 17 Juli 2018 - 13:35 | 78.38k
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan produk pengembangan inovasi yang bisa menyerap logam berat dengan menggunakan cangkang telur ayam. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan produk pengembangan inovasi yang bisa menyerap logam berat dengan menggunakan cangkang telur ayam. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Inovasi kreatif bidang teknologi berhasil diciptakan tiga orang mahasiswa UGM Yogyakarta. Terobosan teranyar itu adalah pengembangan inovasi produk yang bisa menyerap limbah logam berat dengan menggunakan cangkang telur ayam.

Temuan produk kreatif yang dinamai Eggshell Adsorbent atau Ellbent ini merupakan karya Muhamad Khairi Mahfudz dari Fakultas Peternakan angkatan 2017 bersama dua temannya, yaitu Frida Prasetyo Utami, mahasiswa Fakultas Biologi angkata 2017 dan Sigit Fitriyanto, mahasiswa Fakultas MIPA angkatan 2015.

Mahfudz menuturkan, ketertarikannya meneliti limbah cangkang telur ayam yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Padahal, cangkang ayam bila diolah maka akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

“Sebab, dalam cangkang telur ayam mengandung kalsium karbonat yang dapat mengikat logam berat seperti kadmium pada limbah industri batik,” kata Mahfudz di UGM, Selasa (17/7/2018).

Dari keprihatinan tersebut ia bersama kedua temannya tertarik untuk mengembangkan produk ini. Kemudian, ia pun mencari referensi sehingga munculnya ide untuk mencoba mengolahnya untuk mengatasi pencemaran limbah logam berat yakni kadmium dalam industri batik.

Sebab, produksi pembuatan batik yang mayoritas menggunakan pewarna sintetis sehingga risiko pencemaran kadmium yang kadarnya dalam jumlah kecil dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Selain itu, pengolahan limbah industri batik dengan adsorben seperti karbon aktif, zeolit, maupun adsorben sintetis membutuhkan biaya cukup mahal. Hal ini menjadikannya jarang digunakan dalam sistem IPAL industri batik khususnya pada tahap akhir.

“Padahal penggunaan adsorben merupakan hal penting yang harus digunakan dalam pengolahan air limbah. Karenanya kami berusaha mengembangkan penyerap limbah kadmium yang terjangkau yakni dari cangkang telur ayam,” papar Frida, penelitian lainnya.

Frida menerangkan, pembuatan produk ini dilakukan dengan mengolah cangkang telur dalam sejumlah proses seperti dihaluskan, dioven, dan diaktivasi. Selanjutnya, hasil akhir berupa bubuk cangkang telur ayam dikemas dalam kantung teh agar lebih praktis.

“Hasil penelitian menunjukkan hasil positif yaitu adsorben dari limbah cangkang telur ini memiliki efektivitas hingga  90.25 persen,” jelas Frida.

Ia berharap, produk inovasi ini dapat menjadi solusi pencemaran limbah kadmium pada industri batik. Selain itu juga diharapkan mampu mengurangi biaya pengeluaran pengolahan air limbah.

“Pada dasarnya setiap masalah yang ada dilingkungan kita dapat diatasi, tinggal apakah kita mau mencari solusinya atau tidak dan mau menerapkannya atau tidak,” ungkapnya.

Inovasi produk kreatif yang dibimbing oleh Prof Dr Ir Nurliyani, M.S., pun mendapatkan dana hibah penelitian dari Dikti melalui Program Kreativitas dari mahasiswa UGM bidang Penelitian Eksakta 2018. Kini ia sukses menciptakan produk yang bisa menyerap limbah logam berat dengan menggunakan cangkang telur ayam.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES