Peristiwa Daerah

Kabupaten Malang Menuju TOP 40 KIPP KemenPAN-RB

Selasa, 17 Juli 2018 - 07:42 | 43.86k
Rendra Kreana dalam salah satu kegiatan dengan warganya di Kabupaten Malang. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Rendra Kreana dalam salah satu kegiatan dengan warganya di Kabupaten Malang. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGBupati Malang, DR H Rendra Kresna, Selasa (17/7/2018) hari ini akan melakukan presentasi tentang program Contra War pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018 KemenPAN-RB di Jakarta.

Rendra akan berbicara seputar upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI-AKB) melalui program Contra War.

Ini adalah rangkaian kegiatan bagi Pemerintah Kabupaten Malang yang hendak meraih peluang penghargaan luar biasa tingkat Nasional dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 itu. Kompetisi ini setiap tahun digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Rebdra-3.jpg

Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Malang, Untung Sudarto mengatakan, program Contra War (Inovasi Program Contraceptive For Women At Risk) yang digelindingkan Pemerintah Kabupaten Malang terpilih sebagai salah satu Top 99 Inovasi Pelayanan Publik KemenPAN-RB.

"Dan akan berlanjut mengikuti penilaian ke tahap Top 40," katanya. "Dalam presentasi nanti, Bupati Malang akan didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Malang selaku inovator Contra War, dr Hadi Puspita," ujarnya. 

Lebih lanjut dikatakan, tahapan dalam mengikuti penilaian menuju Top 40, kata pengantar akan disampaikan Bupati Malang, dan untuk pemaparan akan disampaikan inovator.

Nantinya inovator juga akan memutarkan rekaman video serta tanya jawab secara langsung di depan Tim Panel Independen dan Tim Presenter.

Dalam presentasi tersebut, akan dijabarkan program Contra War yang berhasil menurunkan AKI-AKB di Kabupaten Malang lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya.

Program Contra War di Kabupaten Malang sudah dilaksanakan sejak awal tahun 2014. Sebelum pelaksanaan program Contra War, AKI di Kabupaten Malang tercatat 97 per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan untuk AKB 44 per 1000 kelahiran hidup.

Namun setelah program Contra War digelindingkan, ada penurunan AKI yakni 50 per 100 ribu kelahiran hidup,di akhir tahun 2017. Begitu juga AKB juga turun menjadi 10 per 1000 kelahiran hidup.

"Program Contra War dilatar belakangi karena saat itu sulitnya penurunan AKI-AKB di Kabupaten Malang," tambah Untung.

Untung juga menambahkan, dengan melalui program-program regular dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), juga telah membantu menurunkan AKI-AKB, yang tidak hanya di Kabupaten Malang saja, tapi juga di seluruh Indonesia. Dari seluruh AKI-AKB itu 60 persen disebabkan adanya kelainan yang telah dimiliki Wanita Usia Subur (WUS) sebelum mereka hamil.

"Kelainan pada WUS itu adalah penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit bawaan serta faktor-faktor resiko tinggi kebidanan. Dengan adanya byang akan ikut Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018 KemenPAN-RB, AKI-AKB di Kabupaten Malang bisa ditekan,” kata Untung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES