TIMESINDONESIA, GRESIK – Sejak sepekan terakhir, harga telur ayam di Kabupaten Gresik, Jawa Timur meroket. Sampai saat ini, harga telur ditingkat eceran mencapai Rp 26.000hingga Rl 27.000 per kilogram. Imbasnya, toko yang menjual telur ayam terpantau sepi.
Salah satu penjual telur ayam di Pasar Gresik, Siwanto (40) mengaku, harga telur sejak sepekan terakhir cenderung naik. Kenaikan itu membuat tokonya sepi.
Di membeberkan, kenaikan itu disinyalir karena suplay dari daerah penghasil telur berkurang.
"Sejak seminggu harga naik turun. Namun harga cenderung naik. Ini kami jual Rp 27.000 per kilogram. Padhal kemarin saya jual Rp 26.000 per kilogram," katanya, Senin (16/7/2018).
Kenaikan harga membuat penjualan telur turun. Siswanto menjelaskan, jika sebelumnya harga telur ayam rata-rata Rp 18.000 hingga Rp 20.000, para konsumen ramai untuk membeli. Kini, sejak harga meroket, para pembeli turun.
"Sekarang sepi, per hari hanya mampu terjual 25 peti, padhal biasanya kalau harga normal bisa sampai 30 hingga 40 peti," tambah dia.
Sementara itu, salah satu pembeli telur, Ridwan (47) yang juga pelaku usaha kuliner mengaku kenaikan harga telur membuat dirinya merugi. Selain harga telur, beberapa bahan pokok juga ikut naik.
"Ya terpaksa menaikkan harga," ucapnya.
Berdasarkan pantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), kenaikan harga telur terjadi merata hampir di semua daerah. Kenaikan itu lebih disebabkan karena suplai kurang.
Salah satunya karena harga pakan ternak terus, maka sangat mepengaruhi produksi telur.
Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito beberapa waktu lalu, kenaikan itu salah satunya di picu nilai tukar rupiah terhadap dollar yang mengakibatan kenaikan harga pakan ternak ayam impor. Sehingga, harga telur ayam di Kabupaten Gresik ikut meroket. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
| Sumber | : TIMES Gresik |
