Peristiwa Nasional

Dirut PLN Terjerat Suap, DPR: PMN PLN Rp 15 Triliun Tetap Jalan

Senin, 16 Juli 2018 - 15:06 | 187.62k
Anggota Komisi VI DPR RI, Supratman Andi Agtas (FOTO: Alfi/TIMES Indonesia)
Anggota Komisi VI DPR RI, Supratman Andi Agtas (FOTO: Alfi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Supratman Andi Agtas mengatakan terseretnya nama Dirut PLN (PT Perusahaan Listrik Negara), Sofyan Basir dalam pusaran kasus suap proyek PLTU Riau I yang menjerat Wakil Ketua DPR Komisi VII DPR RI Eni Saragih takkan berimbas pada Panitia Kerja PMN 2018 di Komisi VI DPR RI.

"Ini gak ada kaitan antara itu (PMN PLN 15 Triliun dengan penggeledahan Sofyan Basir). Jadi proses hukum Sofyan Basir silahkan jalan tapi kan belum ada penetapan resmi dan sebagainya ya. Kita bicara soal korporasinya ya bukan orangnya. Jadi yang berkaitan dengan kasus itu kan gak ada kaitannya dengan PMN. Karena ini kan berkaitan dengan proyek-proyek Startegis Nasional," kata Supratman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Menurutnya, layak atau tidaknya pemberian suntikan modal kepada PLN akan dibahas lebih lanjut oleh mitra kerjanya yakni di Komisi VI DPR RI dan masing-masing fraksi.

Jadi, semua tergantung dengan kebutuhan rakyat dan rencana program strategis nasional.

"Jadi kalo PMN PLN itu kebutuhan (yang sangat mendesak) Akan kita bahas, Kalo itu kebutuhan investasinya. Karena kan itu program yang harus diselesaikan. Itu kan berkaitan dengan masyarakat (rakyat ; program strategis nasional)," ujar dia.

Sebelumnya,  PT PLN persero telah mengajukan dana Penyertaan Modal Negara kepada BUMN atau suntikan modal negara ke BUMN (PMN) untuk tahun 2019 sebesar Rp 15 triliun untuk beberapa proyek dibeberapa wilayah.

Menurut Sofyan Basir dana segar dari negara itu akan digunakan untuk membiayai 2.578 pembangkit listrik, 6.238 Transmisi, 3.339 Gardu Induk, 5.237 Non Lisdes (Listrik pedesaan) dan 8.566 Lisdes (Listrik Pedesaan).

"Sumatera sebanyak 459 pembangkit, Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) sebanyak 20 pembangkit, Kalimantan (KAL) sebanyak 405, Maluku dan Papua (MP) sebanyak 1693 pembangkit," kata Sofyan Basir saat Rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Kemudian untuk transmisi yakni, Sumatera sebanyak 5.181 Transmisi, Jawa Bagian Barat (JBB) sebanyak 166 Transmisi, Jawa Bagian Timur (JBT) sebanyak 871 dan Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) sebanyak 20.

Sementara untuk Gardu Induk yakni untuk Sumatera sebanyak 592, Jawa Bagian Barat (JBB) sebanyak 221, Jawa Bagian Timur (JBT) sebanyak 1862 dan Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) sebanyak 241.

"KAL (Kalimantan) sebanyak 52 Gardu Induk, SUL (Sulawesi) sebanyak 371," terangnya.

Untuk Non Listrik Desa, sebanyak 2.663 di Sumatera, sebanyak 650 di Jawa Bagian Timur (JBT), sebanyak 1737 di Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) dan terakhir di Kalimantan (KAL) sebanyak 187.

Sementara untuk Listrik pedesaan yakni persebarannya hampir disemua desa di indonesia.

"Sumatera sebanyak3.172, Jawa Bagian Barat (JBB) sebanyak 108, Jawa Bagian Timur (JBT) sebanyak 145 dan Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) sebanyak 1.241.

Kemudian untuk Kalimantan (KAL) sebanyak 30, Sulawesi (SUL) sebanyak 1.812 dan MP (Maluku dan Papua) sebanyak 2.057.

Sebagai informasi, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada minggu kemarin telah menggeledah rumah Dirut Perusahan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir, di Jalan Bendungan Jatiluhur II Nomor 3, Benhil, Jakarta Pusat.

"Benar, ada penggeledahan di rumah Dirut PLN yang dilakukan sejak pagi ini oleh tim KPK dalam penyidikan kasus suap trkair proyek PLTU Riau-1," ujar Juru bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfimasi Wartawan, Minggu (15/7/2018).

Menurut dia, Penggeledahan itu guna mengembangkan kasus suap yang melibatkan Wakil Ketua DPR Komisi VII DPR RI Eni Saragih dan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES