Di UIN Malang, Gus Romy Ungkap 10 Nama Cawapres Jokowi

TIMESINDONESIA, MALANG – Ketum PPP Romahurmuziy atau Gus Romy mengungkapkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mengantongi 10 nama kandidat calon wakil presiden. Mereka yang akan mendampinginya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. Demikian disampaikan Romy usai menghadiri Halal Bihalal PAPMII Malang Raya, di UIN Malang, Minggu (15/7/2018).

Nama-nama yang sudah dikantongi tersebut terdiri dari figur politisi, cendekiawan, purnawirawan TNI-Polri, ulama, teknokrat, dan profesional. Semua nama-nama tersebut saat ini masih akan dibahas lebih lanjut. "Insyaallah tak akan keluar dari 10 nama tersebut," kata Romy.

Kesepuluh nama-nama tersebut yakni dari politisi, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan M Romahurmuziy. Sedangkan untuk dari ulama ada dua nama yaitu KH Makruf Amin dan Din Syamsudin. Pada teknokrat ada dua nama wanita Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti.

Untuk dari akademisi ada Mahfud MD, dari Purnawirawan Militer Moeldoko dan Chairul Tanjung dari pengusaha. "Semua itu masih akan dibahas dengan partai koalisi, tidak akan jauh dari itu," ungkap saat ditemui usai acara di UIN Malang, (15/7/2018).

Saat ini partai yang akan mendukung Jokowi pada Pemilu 2019 adalah PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PPP, Hanura, Partai Solidaritas Indonesia, Perindo, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Kemarin, satu partai mendeklarasikan dukungannya untuk berkoalisi yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia juga menyampaikan partai lainnya juga tidak akan menutup kemungkinan untuk turut bergabung. Namun hingga saat ini seperti Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional, belum menentukan sikapnya.

"Itu semua berdasarkan hasil pertemuan Selasa lalu. Semua nama-nama ini sudah di share dan akan dibahas di setiap partai," tambahnya.

Ketum PPP Gus Romy menyatakan PPP pun akan meminta pandangan ulama dan dewan pimpinan wilayah terkait 10 nama bakal pendamping Jokowi. Soal namanya yang disebut, ia masih akan menunggu keputusan partai dan koalisi nantinya. Hal itu disampaikkannya di UIN Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement