Banyak Pelanggaran Dalam Penyusunan Caleg PPP
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penyusunan daftar caleg sementara (DCS) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Partai Persatuaan Pembangunan (PPP) ditengarai banyak pelanggaran.
Diantaranya, komposisi Lajnah Penetapan Caleg (LPC) ditengarai melanggar juklak dan juknis caleg. Dimana, persyaratan menjadi LPC adalah pengurus harian sesuai tingkatannya. Namun, di internal LPC DPP PPP terdapat nama-nama yang bukan pengurus harian.
Pengurus Departemen PPP M. Wafi mengatakan, penyusuanan caleg saat ini terkesan tertutup. Bahkan, pengurus DPP banyak yang tidak tahu siapa saja yang masuk sebagai LPC. Apalagi ditengarai ada selain pengurus harian ikut dalam rapat LPC.
"Ini LPC paling aneh dalam sejarah PPP. Siapa saja nama LPC tidak diketahui pengurus DPP. Malah ada orang yang bukan PH ikut rapat LPC. Ini sudah tidak benar," kata Wafi kepada wartawan, Minggu (15/7/2018).
Pihaknya mengetahui adanya oknum non PH ikut rapat LPC dari foto yang tersebar di grup Wathsapp internal. Yakni, gambar para anggota LPC sedang makan durian.
Alumnus IISIP Jakarta ini pun mengurai asal mula ketidakberesan di PPP ketika dimulai dari pembentukan Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2). Jabatan Ketua dan Sekretaris LP2 dirangkap oleh Ketua Umum Romahurmuziy dan Sekjen Arsul Sani.
"Ini menunjukkan adanya hegemoni segelintir orang. Bahkan isunya, hegemoni ini juga terjadi di fraksi. PPP mulai tidak sehat," tudingnya.
Dikonfirmasi terpisah Wakil Sekjen DPP PPP Achmad Baidowi menampik tudingan tersebut. Menurut dia, rekrutmen caleg dilakukan secara transparan tidak ada nepotisme. Adapun mengenai nama-nama anggota LPC, pihaknya menyatakan sudah terbentuk dan bekerja sesuai ketentuan organisasi.
"Tentu saja setiap hal tidak musti diketahui kepada seluruh pengurus. Yang penting kami bekerja sesuai ketentuan organisasi," terang Awiek, sapaan akrabnya.
Awiek juga meminta kepada kader PPP untuk selalu kompak dan bersatu demi mencapai target tiga besar. Sebab, jika hanya saling mencurigai maka target PPP akan meleset.
"Kita percayakan saja, tidak ada niatan dari DPP untuk kongkalikong," terang dia.
Ditanya mengenai foto yang beredar bahwa ada oknum selain PH, Anggota Komisi II DPR RI ini meluruskan bahwa momen tersebut waktu istirahat bukan saat rapat. Maka, ketika istirahat semuanya bisa bergabung.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Jakarta |