Harga Telur Melonjak, Disnakkan Sidak Bersama Satgas Pangan

TIMESINDONESIA, BLITAR – Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Pemkab Blitar melakukan sidak bersama Satgas Pangan Polres Blitar. Sidak dilakukan, menyusul melonjaknya harga telur di pasaran. Dengan sidak ini diharapkan, bisa mempertahankan Amazing Blitar dalam stabilitas harga pangan. 

Tim gabungan ini dipimpin langsung Kapolres Blitar AKBP Annisullah M Ridha. Sasarannya, peternak ayam petelur di kandang Semeru PS Talun.

"Populasi Ayam petelur di kandang milik Semeru PS saat ini adalah 60 ribu ekor. Kami perlu mengetahui apa faktor yang menyebabkan harga telur sampai melonjak tajam. Hari ini dikisaran Rp 23.000/kg," kata petugas Disnakkan Pemkab Blitar Wawan, Minggu (15/7/2018).

Dari sidak satu lokasi ini, tim gabungan menemukan beberapa faktor penyebab melonjaknya harga telur. Yakni kasus drop production syndrom/syndrom 90-40 yg belum ditemukan kejelasannya. Harga pakan naik dari Pabrik. Afkir massal menjelang mau lebaran krn habis masa produksi dan afkir dini karena kasus Drop produksi yang tidak ditemukan solusinya.

"Dan cuaca extrim. Kalau siang  bisa 37-38 derajat. Tapi kalau malam sampai dibawah 20 derajat. Ini menyebabkan produktifitas ayam juga menurun sehingga stok berkurang," papar Wawan. 

Untuk mengantisipasi semakin menurunnya produktifitas ayam ini, Disnakkan mengaku sedang mencoba berbagai formulasi. Diantaranya memberikan vaksin massal untuk peningkatan imunitas ayam ternak. 

Blitar sebagai produsen telur nomor tiga di Indonesia, memang menjadi acuan menentukan harga. Dengan stabilnya harga telur, maka mendorong Amazing Blitar di stabilitas harga pangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement