Politik

Peneliti LIPI Ungkap Alasan Kenapa Jokowi Bisa Gandeng Mahfud MD

Sabtu, 14 Juli 2018 - 19:22 | 123.08k
Presiden Joko Widodo dan Mahfud MD (FOTO: TIMES Indonesia)
Presiden Joko Widodo dan Mahfud MD (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ini pandangan peneliti LIPI Syamsuddin Haris dan pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing terkait figur mantan Ketua MK RI Mahfud MD. Keduanya menilai, bahwa Mahfud MD punya peluang besar mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang. 

Emrus Sihombing memandang, Mahfud MD bisa mengatasi berbagai isu yang mengangkat politik identitas yang tidak produktif. Mengingat pakar hukum tatanegara asal Madura itu bukan orang partai. 

"Menurut saya, dia adalah tokoh nasional kita, tokoh santri yang demokratis, tokoh santri modern, dan mempunyai intelektual yang sangat bagus dan pluralisme," jelas Emrus Sihombing di Jakarta, Sabtu (14/7/2018).

Kata dia, sosok Mahfud MD menjadi opsi dijadikan Cawapres Jokowi ketika nanti ada kompromi politik para partai politik pendukung Jokowi dan tidak ada titik temu.

Senada dengan Emrus, Syamsuddin Haris mengatakan, sosok Mahfud MD memiliki dua kelebihan yang tidak dimiliki oleh kandidat lain.

Pertama, kemampuannya di bidang hukum tata negara. Menurut Haris, pengalaman Mahfud MD yang pernah menjabat Ketua MK itu tidak perlu diragukan lagi. 

"Kalau tantangan ke depan adalah untuk menciptakan hukum dan demokrasi yang lebih baik, pilihannya Mahfud MD," kata dia belum lama ini. 

Haris juga menilai, bahwa Mahfud MD memiliki kelebihan kedua, yakni dekat dengan kalangan umat Islam. Memilih Mahfud untuk dijadikan Cawapres bisa meningkatkan elektabilitas Jokowi, khususnya dari basis pemilih muslim.

Selain itu, isu-isu Jokowi yang dibenturkan dengan Islam, seperti kriminalisasi ulama, komunis, dan isu sara lainnya, maka pilihan kepada Mahfud MD sebagai cawapres cukup tepat.

"Dia dekat dengan kelompok Islam tidak hanya dengan NU, tapi juga Muhammadiyah," imbuh Haris.

Kelebihan lain dari anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu, lanjut dia, adalah sosok yang bersih dan berintegritas. Ia tidak pernah tersangkut dengan masalah hukum.

"Pasangan Pak Jokowi itu memang harus orang yang bersih dan berintegritas, ini tidak kalah pentingnya," ucap dia.

Diketahui, jelang pendaftaran Pilpres 2019, Jokowi belum juga mengumumkan nama cawapresnya. Namun disebutkan, dia telah mengurucutkan kandidat cawapres menjadi lima nama. Salah satu yang terkuat saat ini adalah mantan Ketua MK RI Mahfud MD. Hal ini juga telah dibaca oleh peneliti LIPI Syamsuddin Haris dan pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES