Kuliner

Omah Kecebong Lengkapi Kafe Kopi, Sudah 3.000 Tamu Inden

Jumat, 13 Juli 2018 - 23:25 | 199.04k
Suasana Omah Kecebong yang di padati para tamu mancanegara. (FOTO-FOTO: Istimewa)
Suasana Omah Kecebong yang di padati para tamu mancanegara. (FOTO-FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dua tahun berdiri, rumah makan dan agrowisata pelestari budaya Omah Kecebong makin eksis saja. Berbagai fasilitas untuk para tamu makin lengkap. Penambahan amenitas terus dilakukan. 

Kini, ada Omah Bambu yang bisa dipakai menginap para tamu. Guest house baru ini melengkapi penginapan yang sudah lebih dulu ada seperti Omah Lawas, dan Omah Gladak. Omah Bambu merupakan bentuk bangunan lokal tempat rumah makan ini berada. Cebongan tepatnya Sendari merupakan sentra industri bambu. Rumah, gazebo, meja, kursi dan perabotan dari bambu diproduksi warga di kampung ini. 

"Alhamdulillah. Untuk 50-60 tamu yang butuh menginap, sekarang bisa tertampung bermalam di Omah Kecebong," ujar Hasan S Prayoga, pemilik Omah Kecebong di sela melayani para tamu, Minggu (1/7).

Selain Omah Bambu, pojok kopi yang sebelumnya "nyelempit" di dekat kasir, kini dibangun di "bagian depan." Dengan bangunan dan tulisan mencolok "Omah Kopi" menjadi kafe kopi dengan sajian beragam kopi Nusantara. Para penikmat kopi bisa memilih kopi yang mereka sukai. 

kuliner1.jpg

Seiring dengan meningkatnya kunjungan tamu, Hasan pun menambah jumlah toilet. Omah Kecebong memperhatikan betul kenyamanan bagi para tamu. Toilet yang bersih dan nyaman dibangun di sejumlah lokasi yang mudah dijangkau. 

Menu andalan sayur lompong, sayur lodeh, nasi kenduri, atau nasi bakar yang disajikan dengan sentuhan khas ndeso terbukti makin diminati. Apalagi, Omah Kecebong memadukannya dengan berbagai atraksi seni budaya maupun dolanan tradisional.

Pengunjung bisa menikmati kuliner tradisional itu dengan serangkaian atraksi. Semisal ingin mencoba bercocok tanam, menangkap ikan di sawah ataupun naik gerobag keliling kampung, semua bisa dilakukan di Omah Kecebong. 

Hasan menuturkan, hingga Oktober reservasi yang masuk sudah ada 3.000 tamu. Mereka sudah booking. "Ada yang hanya menikmati makan siang. Ada yang beraktivitas sehari termasuk naik gerobag sapi. Dan ada pula yang menginap," ungkap Hasan. 

kuliner2.jpg

Diceritakan, di antara para tamu itu ada yang datang pagi dari Jakarta dengan kereta. Kemudian seharian beraktivitas di Omah Kecebong lalu sore harinya kembali ke Jakarta dengan naik kereta lagi. "Ada pula rombongan dari luar negeri. Di antaranya 20 wisatawan dari Qatar yang menginap semalam di sini," tandas Hasan. 

Lokasi Omah Kecebong yang tidak jauh dari pusat kota Yogya menjadikannya mudah dijangkau. Omah Kecebong yang berada di dekat Desa Wisata Ketingan hanya berjarak sekitar 7 km dari Stasiun Tugu. Akses ke Omah Kecebong pun bisa dijangkau dengan bus wisata besar. 

Daya tampung tamu dalam sekali waktu bisa mencapai 200 orang. Mereka bisa menikmati menu di bangunan limasan maupun joglo yang tersebar di lahan sekitar 2 hektar ini. Bisa dengan lesehan ataupun dengan meja kursi. 

Di lokasi launching Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Jogja ini, para tamu bisa memanfaatkan waktu menunggu keluarnya menu dengan bermain egrang bambu maupun bakiak secara gratis. Atau berfoto selfie di berbagai spot yang memang disiapkan sangat instagramable di Omah Kecebong. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : CoWasJP.com

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES