Politik

Pasangan Zul-Rohmi Dinilai Rentan Mendapat Ujian di Parlemen NTB

Jumat, 13 Juli 2018 - 20:02 | 39.40k
Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto (kanan). (FOTO: Istimewa)
Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto (kanan). (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Pengamat politik Bambang Mei Finarwanto memandang  paska kemenangan Paslon Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul - Rohmi) dalam Pilgub NTB 2018 bukan akhir perjuangan.

Pasalnya, ia menduga pemimpin baru di NTB ini akan mendapat ujian politik, khususnya di parlemen Udayana (DPRD NTB, red) bagi kekuatan politik Zul-Rohmi selama 5 tahun ke depan, pasca dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Direktur lembaga kajian sosial politik M16 ini menyatakan, hal ini terkait dengan koalisi ramping yang diusung Zul Rohmi yakni Partai Demokrat dan PKS yang 14 kursi  harus menghadapi hegemoni faksi-faksi politik yang ada di parlemen Udayana yang berjumlah 41 kursi.

Menurutnya, sebagai partai yang kalah di Pilgub NTB 2018 tentu kekuatan parpol di Udayana akan memainkan sejumlah manuver politik guna menaikkan posisi tawarnya melawan blocking politik Zul - Rohmi .

Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjutnya, mesin politik Zul-Rohmi di DPRD NTB tidak boleh lengah dan baperan dalam mengatasi dan mengantisipasi serangan politik. 

"Ya, harus tetap memainkan politik bandul berimbang untuk mengatasi manuver politik konfrontasi merupakan salah cara menjaga soliditas internal agar tidak mudah dikoyak-koyak berbagai kepentingan politik itu", kata pria yang akrab disapa Didu ini, di Mataram, Jum'at (12/7/2018).  

Didu mengatakan, pasca pelantikan Zul-Rohmi nanti, akan menjadi titik krusial mendapatkan legitimasi politik dan hukum di parlemen terkait lima tahun pemerintahan Zul-Rohmi memimpin NTB pada nantinya.

"Saya menduga pertarungan politik di DPRD NTB akan mengemuka dan berlarut-larut jika pendekatan  management konflik yang dilakukan tidak memahami maksud,' ujarnya. 

Ia menuturkan, dengan konfigurasi blocking politik yang minoritas di parlemen, Zul-Rohmi akan banyak melakukan serangkaian kompromi politik dalam upaya melakukan penetrasi politik yang dihadapi. Hal ini agar stabilitas politik tetap kondusif sekaligus sebagai filter politik Zul Rohmi . 

Meski demikian, sambung Didu, jaring pengaman yang akan dimainkan oleh kelompok politik Zul Rohmi di Udayana akan mengalami hambatan jika pucuk pimpinan parpol cuek bebek dan mengabaikan upaya upaya moderasi politik Zul Rohmi.

"Dengan hanya 14 kursi di parlemen, stabilitas politik Zul Rohmi rentan dimainkan oleh koalisi hegemoni parpol Udayana,' tandasnya.

Didu menyebut, jika manuver politik yang dilakukan ini berlangsung masiv dan terskenario dengan cantik, bisa jadi organ politik Zul Rohmi di parlemen akan frustasi dan lelah melakukan tangkisan. 

"Celakanya lagi, seandainya parpol pendukung Zul-Rohmi tidak solid dan mudah dipecah belah," ungkapnya . 

Dia menambahkan, guna mengantisipasi perluasan isu yang melemahkan citra baik Zul-Rohmi, maka Pemimpin Baru NTB tersebut harus tetap intensif membangun komunikasi atau lobi politik yang elok, khususnya dengan para pimpinan parpol agar situasi politik tetap baik dan saling memahami posisioning.

"Model pendekatan politik yang akan dilakukan Zul-Rohmi adalah kunci mengatasi ekskalasi problem politik yang seandainya kelak mengemuka," kata Bambang Mei Finarwanto(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES