Properti

Warga Tuban Ini Sukses Raih Penghasilan dari Daur Ulang Koran Bekas

Jumat, 13 Juli 2018 - 17:23 | 184.35k
Mukhid, 38, warga Dusun Baleono, Desa Sendang, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban sedang membuat kerajinan dari koran bekas. Jumat (13/7/2018). (FOTO: Ali/TIMES Indonesia)
Mukhid, 38, warga Dusun Baleono, Desa Sendang, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban sedang membuat kerajinan dari koran bekas. Jumat (13/7/2018). (FOTO: Ali/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Mohammad Kisyatul Mukhid, warga Dusun Baleono, Desa Sendang, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sukses ciptakan berbagai kerajinan dan mampu mendobrak nilai jual dipasaran hingga ratusan ribu. Penghasilannya mulai meroket sejak menekuni kerajinan daur ulang dari koran bekas tersebut.

Pekerjaan tersebut diselesaikan Mohammad Kisyatul Mukhid dengan tanganya sendiri tanpa perbantuan tenaga lain.

WhatsAppImage2018-07-13at16.15.28.jpg

Dari keterampilan itu, Ia mendapat penghasilan yang dirasa cukup lumayan untuk menghidupi keluarga dan dirinya.

Mulai dari penjuapan pigura, miniatur sepeda motor, miniatur perahu layar, souvenir pernikahan, logo perusahaan dan organisasi, pekerjaaan ini dirampungkan sesuai permintaan.

Banyak anggapan, bahwa koran bekas hanya berakhir di sampah dan tidak memiliki nilai ekonomis. Namun, pria berusia 38 tahun itu pandai menyulap koran bekas menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Usaha yang digeluti sekitar 3,5 bulan ini merupakan pekerjaan utama bagi Mohammad Kisyatul Mukhid.

"Ide itu muncul, ketika saya kesulitan mencari pekerjaan. Akhirnya berusaha mengasah bakat membuat kerajinan dengan bahan dasar koran bekas. Alhamdulillah berkembang dan laku," kata Mukhid, Jumat (13/7/2018).

Selai miniatur, dia juga bisa membuat bentuk kerajinan lain, sesuai pesanan konsumen. Harga jualnya pun bervariasi sesuai dengan ukuran dan tingkat kerumitan pembuatan. Mulai Rp 150 ribu sampai Rp 800 ribu.

"Banyak yang sudah terjual. Pembelinya dari wilayah Tuban hingga luar daerah, Bojonegoro dan Nganjuk. Untuk promosi, selain melalui teman juga lewat media sosial facebook," tutur Pria, duda tiga anak itu.

Sementara itu, menurut Mukhid, proses pengerjaan sendiri membutuhkan waktu cukup lama, untuk kerajinan berukuran 1 meter dapat ia selesaikan selama 7 hari, jika ukuran 2 meter membutuhkan waktu 15 hari.

Sementara, ukuran mini 50 centimeter diselesaikan selama 5 hari. "Tingkat kesulitan pengerjaan, jenis model yang dikerjakan, hal itu yang membutuhkan waktu cukup lama," ujarnya.

Meskupun berbahan dasar koran bekas, dirinya menjamin kualitas kerajinannya bisa bertahan lama. Karena, lanjut dia, hasil akhir kerajianan sudah dilapisi cairan khusus yang dapat mengawetkan sehingga kerajinan bertahan lama. Selaian membuat awat, cairan kimia juga berfungsi membuat produk lebih mengkilap dan menarik.

"Saat ini saya kesulitan modal, karena sudah dua tahun terakhir saya tidak bekerja. Akhirnya, untuk menambah modal saya menggunakan uang hasil jualan," keluh dia.

Waktu kesehariannya dimanfaatkan untuk melinting koran bekas maupun memotong bahan dan merangkai kerajinan. "Bagaimanapun saya tetap bersyukur, mengingat mencari pekerjaan sangat sulit. Dengan kerajinan ini, saya dapat menghidupi keluarga," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES