Wisata

Ada Lukisan Pilpres 2019 di Galery Raos, Ini Prediksi Seniman Gasrug

Kamis, 12 Juli 2018 - 20:02 | 214.25k
Dua puluh lukisan sarat pesan moral untuk para politikus dan prediksi Pilpres 2019 ditampilkan di Galery Raos. (FOTO: M. Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Dua puluh lukisan sarat pesan moral untuk para politikus dan prediksi Pilpres 2019 ditampilkan di Galery Raos. (FOTO: M. Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Ingin tahu siapa prediksi pilpres 2019 dari sebuah lukisan? Ada baiknya Anda datang ke Galery Raos Batu. Ada lukisan pilpres 2019 karya para seniman yang tergabung dalam Gasrug (Galery Seni Rupa Gresik).

Para seniman Gaasrug memang memilih menggunakan tahun politik untuk memberikan masukan kepada penguasa lewat karya seninya. Lewat goresan catnya yang berwarna warni dan penuh keindahan, para perupa menyampaikan pesannya kepada para politikus.

Seperti lukisan karya Achmad Feru yang menggunakan simbolisasi kuda sebagai wujud lain kekuasaan. Lukisan ini penuh pesan moral.

“Kalau sudah berkuasa, berada di posisi atas kemudian lupa, kalau dibawahnya ada kuda yang terjungkal, terguling-guling bahkan terinjak,'' ujar Voluenter Exhibition Guide, Yogi Ashidiqi menjelaskan makna lukisan Achmad Feru ini.

Ada lagi lukisan menarik berjudul Marginal karya Sugihartono. Lukisan ini menggambarkan bagaimana kekuasaan membangun sebuah kota metropolis kemudian menutupi pepohonan, hingga lambat laun lingkungan hidup rusak.

Semua itu bisa dilihat dalam Art Exhibition bertajuk Neo (PO) Litikum yang diselenggarakan Gasrug di Galery Raos, Jl PB Sudirman, Kota Batu Smartcity.

Ada 20 karya yang ditampilkan Aam Artbrow, Aly Waffa, Aries Daboel (ketua Gasrug), Kabul Teguh, Kak Komang, Didik Triyoko, Rahmad Basuki, Ahmad Feri, Subeki, Sugihartono, Yoni, Joko Iwan, Agus Santo, Sahlul Fahmi, Riyanto dan Mufid Maksum.

Yogi Ashidiqi mengatakan sengaja dipilih tema Neo (PO) Litikum karena pameran ini dilaksanakan pada tahun-tahun politik, hingga menjadi wacana para perupa membuat karya.

“Lewat pameran ini, para seniman memberikan masukan untuk para penguasa yang akan berpesta demokrasi tahun-tahun ini, “ ujar Yogi.

Sengaja pameran lukis ini dilaksanakan di Kota Batu karena kota smartcity ini memiliki peminat seni yang besar. “Ini pameran ketiga, setelah dua kali pameran di Surabaya, “ ujarnya.

Kurator lukisan, DN Mukti mengatakan untuk menjauhkan diri dari politik tidak mungkin. Seniman sebagai bagian dari masyarakat, karya yang dibuat sudah seharusnya memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Karyanya (seniman) dapat muncul sebagai fungsi pengawasan. Karya yang dimunculkan untuk membicarakan apa yang terjadi, “ ujar Mukti.

Khusus lukisan pilres 2019seniman Gasrug Kabul Teguh melukis dengan judul 2019. Siapa pemenang pilpres 2019? Anda bisa melihat karya Teguh di Galery Raos Batu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES