Pendidikan

Filter Minyak Goreng Karya Tim Mahasiswa UB Sabet Emas di Korea

Minggu, 08 Juli 2018 - 15:32 | 230.64k
Tim Mahasiswa UB, Lefi Unsiyyati (FP), Alfi Inayati (FP), dan Maulida Mardhatillah (FK) saat di Korea. (FOTO: UB for TIMES Indonesia)
Tim Mahasiswa UB, Lefi Unsiyyati (FP), Alfi Inayati (FP), dan Maulida Mardhatillah (FK) saat di Korea. (FOTO: UB for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEOUL – Satu demi satu prestasi nusantara di pentas dunia dikibarkan mahasiswa Indonesia. Setelah mahasiswa IPI dan UGM, kini Tim Mahasiswa UB (Universitas Brawijaya) Malang sukses menyabet emas pada Korean International Women’s Invention Exposition (KIWIE) 2018 di Seoul, Korea Selatan, pada 1 Juli 2018 lalu. 

Tim Mahasiswa UB terdiri dari Lefi Unsiyyati (FP), Alfi Inayati (FP), dan Maulida Mardhatillah (FK). Mereka dibimbing Dwi Retnoningsih. 

Para mahasiswa ini membuat Portable Purifier Used Cooking Oil Treatment (OREO-it). Penyaring minyak jelantah tersebut digagas oleh kolaborasi fakultas yang berbeda. 

Mahasiswa-UB-malang.jpg

Filter minyak goreng ini digunakan sebagai produk rumah tangga dalam mengatasi kebiasaan masyarakat menggunakan minyak goreng yang sudah digunakan berulang kali. 

"Hasil penggorengan menghasilkan minyak bekas atau biasa disebut minyak jelantah. Minyak ini yang mengandung asam lemak  dan angka peroxida yang tinggi," jelas Lefi.

Lefi dan rekannya menciptakan alat OREO-it sebagai treatment minyak goreng setelah pakai. Adanya alat ini ditujukan untuk memperbaiki kualitas minyak goreng agar lebih sehat dengan kadar asam lemak dan angka peroxide lebih rendah. Akan tetapi batas pengulangan juga perlu diperhatikan agar tidak lebih dari tiga kali.

Menurut Lefi, alat penjernihan ini juga dilengkapi katup dan sensor untuk memindahkan filter pertama hingga ke filter ketiga sehingga dapat menghemat waktu. Adanya alarm juga sebagai penanda bahwa proses sudah selesai. 

ub-malang.jpg

Sedangkan adsorben penjernihan menggunakan biji kelor dan kulit pisang kepok. Alat ini berhasil memperoleh medali emas di ajang KIWIE di Korea.

KIWIE merupakan kompetisi tingkat internasional untuk ditujukan bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa. Penyelenggaranya Korea Women Inventors Association (KWIA). Acara ini dilaksanakan di Hall 2A , Exhibition Center 1, KINTEX, Seoul, Korea. 

Selain meraih medali emas, peneliti muda Universitas Brawijaya mendapatkan Special Award for Excellent Invention dari Taiwan dan juga lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Kemenristek Dikti pendanaan 2018.

Keberhasilan tim mahasiswa UB ini menambah deretan prestasi nusantara di pentas dunia. Mereka pun membawa nama haru bangsa di dunia internasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES