Peristiwa Daerah

Hibur Masyarakat Kabupaten Malang, Polres Malang Gelar Wayang Kulit

Sabtu, 07 Juli 2018 - 04:47 | 137.38k
Kapolres Malang, Bupati Malang, Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu serta sejumlah pejabat ikut menyaksikan pertunjukkan wayang kulit Semar Bangun Khayangan.(FOTO: Istimewa)
Kapolres Malang, Bupati Malang, Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu serta sejumlah pejabat ikut menyaksikan pertunjukkan wayang kulit Semar Bangun Khayangan.(FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Masyarakat Kabupaten Malang, Jumat (6/7/2018) malam dihibur sekaligus diajak merawat budaya lewat pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan oleh Polres Malang.

Tak kurang dari 2000 pasang mata ikut menyaksikan pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT ke 72 Bhayangkara dengan dalang Ki Anom Suroto itu di Halaman Satya Haprabu Mapolres Malang.

Termasuk yang hadir ikut menyaksikan pertunjukan itu diantaranya Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna, Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol (inf) Ferry Muzawwad, dan sejumlah pejabat lainnya.

Wayang-Kulit-di-Polres-Malang-2.jpg

Pertunjukan wayang kulit ini merupakan upaya Polres Malang dalam merawat seni budaya dan tradisi Indonesia yang kini mulai ditinggalkan generasi muda di tengah era kecanggihan teknologi dengan berbagai macam perkembangan yang ada.

Pertunjukan ini sudah menjadi agenda rutin tiap tahun Polres Malang dalam merayakan HUT Bhayangkara yang jatuh tiap tanggal 1 Juli.

Lakon yang diambil adalah “Semar Bangun Khayangan". Maknanya adalah membangun negara yang aman, damai, makmur dan sejahtera.

Hal itu dimulai dari membangun kepribadian pemimpinnya, yang berpegang teguh pada "Kalimasada” pada ajaran agama, undang-undang dan peraturan yang berlaku di dalam negara. Di mana hal itu mampu melindungi masyarakatnya dengan “Payung Kencana” yakni payung yang menaungi, mengayomi, melayani dan berani menegakkan kebenaran dan memerangi keangkaramurkaan dengan “Tombak” keadilan.

Wayang-Kulit-di-Polres-Malang-3.jpg

“Wayangan itu untuk merawat budaya dan tradisi khas Indonesia. Kewajiban kita menjaga kekayaan tradisi Indonesia, salah satunya wayang yang menjadi hiburan rakyat,” ujar Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, SH, SIK, MSI.

Yade mengatakan, selain sebagai upaya untuk melestarikan wayang kulit, pertunjukan tersebut juga bertujuan sebagai hiburan kepada masyarakat. Itulah sebabnya ia mengimbau semua pihak agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Malang.

Yade menambahkan, Polres Malang akan berusaha terus dalam meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Malang dengan melaksanakan Program “Promoter” Kapolri, dan Kebijakan Kapolda Jatim “Patuh” melalui Program “77 Unggul” Kapolres Malang. 

"Hal itu untuk membentuk dan mewujudkan Polisi masa depan dengan Mengutamakan pencegahan, Long Life Learning, Humanis, berpikir Praktis, Pemimpin yang Teladan, Turun ke Lapangan, karakter yang kuat dan mumpuni, dan Know What and How To do Job (Tahu Apa dan Bagaimana Melakukan Pekerjaan)," tegas Kapolres Malang.

Dikatakan, Program 77 UNGGUL Kapolres Malang ini mencakup Bidang Operasional seperti pada Sat Sabhara dimana memberikan pelayanan Efectiv Patrol in Preventing Crime yang terdiri dari Quick Response, Rotator Light in The Night, 1000 Eyes (CCTV), siskamling dan Police Everywhere.

Malam itu Kapolres Malang mencoba mengajak masyarakat Kabupaten Malang, merawat budaya sekaligus memaknai bahwa membangun negara yang aman, damai, makmur dan sejahtera itu dimulai dari membangun kepribadian pemimpinnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES