Peristiwa Nasional

Larung Saji Kasada, Cara Bersyukur Warga Tengger

Sabtu, 30 Juni 2018 - 11:30 | 104.38k
Ritual agung perayaan Yadnya Kasada, di kalangan Suku Tengger. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Ritual agung perayaan Yadnya Kasada, di kalangan Suku Tengger. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ritual agung perayaan Yadnya Kasada, di kalangan Suku Tengger, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur punya makna sakral. Ritual yang digelar rutin tiap tahun ini, merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Tengger kepada Sang Hyang Widi, serta kepada bumi.

Tak heran jika setiap perayaannya, ribuan warga Tengger yang tersebar di empat kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan dan Lumajang, selalu memadati Pura Luhur Poten di area lautan pasir Gunung Bromo, tempat digelarnya ritual Yadnya Kasada. Salah satu ritual yang menjadi kewajiban adalah melarung hongkek atau sesaji, yang dibuat tiap desa, ke kawah aktif Gunung Bromo.

kasada-di-bromo.jpg

Ritual agung ini merupakan ritual tahunan warga Suku Tengger sebagai ungkapan syukur, serta mengenang riwayat leluhur mereka, yakni Joko Seger dan Roro Anteng. Suku asli lereng Bromo ini, membawa beragam sesaji meliputi hasil bumi dan berbagai masakan yang disebut Ongkek ke pura agung luhur poten. Berbagai hasil bumi ini, sengaja dibawa untuk di larung ke tengah kawah dari bibir kaldera Bromo.

bromo-kasada.jpg

“Dalam pasamun para dukun, jika tidak ada orang meninggal dalam satu desa ya.. itu yang bisa bawa ongkek. Namun jika ada yang meninggal, maka tidak diperkenankan membawa ongkek. Dengan membawa tanduran yang bisa kita persembahkan ke leluhur gunung bromo. Sebenarnya ong itu tuhan, kek itu kek buyut yang kita sembah,” kata salah satu dukun Tengger, Pundiono, Sabtu (30/6/2018) pagi.

Kasada-Bromo.jpg

Usai upacara doa dan pemujaan, ritual dilanjutkan dengan membawa sesaji menuju ke puncak kawah Bromo. Warga suku Tengger ini, nekat naik ke kawah untuk menyempurnakan ritual Yadnya Kasada. Sesuai tradisi yang telah berlangsung sejak ratusan tahun, ongkek yang berisi aneka hasil bumi dan makanan ini dilarung ke dalam kawah.

Bromo.jpg

Saat sesaji dilempar ke dalam kawah, para pemulung sudah siap memperebutkannya. Upacara ritual Yadnya Kasada di kawah Gunung Bromo, memang menjadi daya tarik bagi pengunjung. Tidak hanya pengunjung domestik, namun juga bagi wisatawan mancanegara.

Usai melarung ongkek dan sesaji pada dinihari, ribuan warga suku Tengger sehari penuh akan melakukan persembahan sesaji di kawah Bromo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES