Politik

Kisah Pahit Demokrat Banyuwangi Saat Bantu Korban Banjir Bandang Alasmalang

Sabtu, 23 Juni 2018 - 21:56 | 78.72k
Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, beserta jajaran saat menyerahkan bantuan langsung kepada masyarakat korban bencana banjir bandang di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. (FOTO: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)
Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, beserta jajaran saat menyerahkan bantuan langsung kepada masyarakat korban bencana banjir bandang di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. (FOTO: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tiba di lokasi banjir bandang, di Balai Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, wajah Ketua DPC Demokrat Banyuwangi Michael Edy Hariyanto, kelihatan cukup sumringah. Raut rasa lelah usai menempuh perjalanan dari kampanye akbar Khofifah-Emil di Stadion Banyuangga, Probolinggo, nyaris tak terlihat.

Dalam hatinya hanya ada keinginan untuk segera membantu korban bencana banjir bandang di desa setempat. Serta melihat apa yang dibutuhkan warga terdampak.

kisah-pahit-demokrat-2.jpgAir mineral kemasan botol bergambar Khofifah-Emil yang diberikan kepada korban bencana banjir bandang di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. (FOTO: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)

Begitu turun dari mobil, MIchael dengan didampingi jajaran langsung memasuki pendopo balai desa. Pasca bencana banjir bandang, Jumat kemarin (22/6/2018), tempat ini menjadi Posko Tanggap Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Kami ingin menyerahkan bantuan, sementara karena kami baru pulang kampanye dari Probolinggo, kami hanya membawa air mineral," ucap Michael kepada petugas Posko, Sabtu (23/6/2018).

Dia yang didampingi Sekretaris DPC, Julisetyo Puji Rahayu, juga menjelaskan bahwa air mineral kemasan botol yang dibawa bergambar Pasangan Calon (Paslon) Khofifah-Emil. Hal tersebut disampaikan lantaran dia tidak ingin dianggap atau muncul anggapan memanfaatkan bencana untuk promosi Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) usungan partainya.

Dia pun menjelaskan bahwa dirinya beserta rombongan baru balik dari kampanye akbar Khofifah-Emil di stadion Banyuangga, Probolinggo. Karena air mineral bekal masih banyak tersisa, sekitar 100 dos lebih, dianggap itu bisa disalurkan di awal. Terlebih hari ini masih belum masa tenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018. Artinya kegiatan sosialisasi Paslon masih diizinkan.

"Saat bencana kemarin, kami kan perjalanan ke Probolinggo, hari ini seharusnya saya harus ke Surabaya, tapi kami memilih balik karena ingin bisa memberi bantuan para korban banjir," katanya.

Tapi apa yang didapat oleh Michael. Bukannya sambutan hangat atas kesungguhan niat, tapi dia malah mendapat penolakan dari petugas koordinator bantuan. Dan itu disampaikan dengan bahasa yang kurang bersahabat. "Undang-Undang melarang bantuan dari partai politik," begitu ucapan petugas.

Karena terus ditolak, adu mulut kecil pun terjadi. Akhirnya, air mineral bergambar Khofifah-Emil tersebut dibagikan jajaran DPC Partai Demokrat Banyuwangi, langsung pada masyarakat.

Anehnya, meski mengetahui ada gambar Khofifah-Emil, masyarakat sedikit pun tidak mempermasalahkan. Mereka langsung menyerbu meskipun hanya air mineral. "Tidak masalah, kami menerima, masyarakat kami sangat butuh bantuan," ucap Marsidi, Ketua RT 2, RW 1, Dusun Karangasem, Desa Alasmalang.

Dalam dialog ringan, warga berharap DPC Partai Demokrat Bumi Blambangan, bisa membantu kebutuhan mereka selama lumpur dan material sisa banjir masih belum dibersihkan. Diantaranya, warga meminta bantuan argo atau kereta dorong dan makanan siap saji untuk sehari-hari.

"Gak usah mikir yang di Posko pak, tolong pikirkan nasib kami para warga korban banjir. Lumpur masih banyak di rumah kami pak," keluh warga lain bernama, Agus Salim.

Melihat kondisi dilokasi, jajaran DPC Partai Demokrat Banyuwangi, berjanji akan segera menyalurkan bantuan susulan.

"Dan kami datang ke sini awalnya memang ingin melihat apa yang dibutuhkan warga, kebetulan kami membawa air mineral, ya itu kita berikan dahulu. Untuk relawan, kita juga sudah menurunkan dibawah komando Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KPP)," imbuh Michael.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam menjelaskan bahwa sesuai Undang-Undang, petugas dilarang berpihak dari pengaruh manapun atau berpolitik. Oleh karena itu, bantuan yang terdapat logo partai politik dihindari. "Kita tidak menolak, kami hanya menghindari, kalau bisa jangan ada lambang partai politik," katanya.

Seperti diketahui, banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu telah menerjang 4 kecamatan di Banyuwangi, Jumat kemarin (22/6/2018). Yakni Kecamatan Sempu, Rogojampi, Songgon dan Singojuruh.

Namun banjir bandang kiriman dari gunung Raung tersebut paling parah terjadi di 4 Dusun di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Dusun Garit, Bangunrejo, Karangasem dan Wonorekso. Tercatat, 328 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban bencana ini. 500 lebih rumah warga rusak ringan hingga parah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES