Peristiwa Daerah

Bukan Bunuh Diri, Ini Kronologi Meninggalnya Ibu dan Anak yang Ditabrak Kereta Api

Jumat, 22 Juni 2018 - 00:24 | 171.22k
ILUSTRASI. (FOTO: SINDOnews)
ILUSTRASI. (FOTO: SINDOnews)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Setelah melakukan penelusuran dan memperoleh keterangan dari beberapa saksi, polisi menyatakan ibu dan anak asal Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, yang meninggal dunia akibat ditabrak kereta api Pandan wangi di KM 46 + 1/2, desa setempat, Kamis (21/6/2018) sore, bukan bunuh diri. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolsek Glenmore, AKP Mujiono, kepada TIMES Indonesia. “Awalnya sempat ada dugaan bunuh diri, setelah memperoleh kererangan dari saksi di lokasi kejadian, korban Meninggal bukan karena bunuh diri,” tegasnya.

Kapolsek menyampaikan, dari keterangan sejumlah saksi, korban Suminah (65) terjatuh saat hendak menyeberang, anak korban Umiyati (39) yang saat itu melihat ibunya terjatuh langsung berusaha menolong dengan cara menarik tubuh korban. Namun nahas, karena jarak antara korban dan Kereta Api terlalu dekat, akhirnya keduanya tertabrak oleh KA Pandanwangi relasi Jember – Banyuwangi.

BACA JUGA: Ditabrak Kereta Api, Ibu dan Anak Asal Glenmore Meninggal

“Tubuh Suminah terseret sejauh 35 meter dari TKP, sedangkan Umiyati terpental sekitar 4 meter dari rel kereta. Keduanya langsung meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelas Kapolsek.

Selanjutnya, jasad kedua korban yang ditabrak kereta api itu dibawa ke rumah sakit terdekat. Tetapi, lantaran keluarga korban menolak dilakukan autopsi, akhirnya dibawa pulang untuk disemayamkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES