Peristiwa Daerah

Simulasi Cara Coblos di Desa Tenggulun, Kenapa?

Kamis, 21 Juni 2018 - 21:27 | 40.98k
Suasana Simulasi Tata Cara Coblos Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, di Desa Tenggulun, Kamis (21/6/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Suasana Simulasi Tata Cara Coblos Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, di Desa Tenggulun, Kamis (21/6/2018). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim) dipilih Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim sebagai satu di antara lima tempat acara Simulasi Tata Cara Coblos Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Kenapa Desa Tenggulun dipilih sebagai lokasi simulasi? Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito membeberkan alasannya dengan gamblang, di Pendopo, Desa Tenggulun, Kamis (21/6/2018).

“Di Tenggulun ini ada beberapa hal yang menarik, pertama penduduknya banyak yang menjadi TKI,dan merupakan daerah pantai dan pertanian,” kata Eko Sasmito menguraikan alasannya yang pertama dan kedua dipilihnya Desa Tenggulun.

SImulasi-Pilkada-B.jpg

Yang paling menarik dipilihnya Desa Tenggulun ini tak lain karena seringnya desa ini menjadi sorotan media dan dunia. “Karena beberapa kali terlibat kasus terorisme,” ujar Eko Sasmito.

Namun, kata Eko Sasmito, Simulasi Tata Cara Coblos Pilgub Jatim yang ditempatkan di Desa Tenggulun ini menjadi penegasan, bahwa di desa ini sudah tak ada persoalan anti demokrasi, dan anti pilihan.

“Untuk itu kita tunjukkan bahwa persoalan tersebut tidak menjadi ganjalan,” ucap Eko Sasmito.

Di tempat yang sama, mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) dan mantan combatan, Ali Fauzi, menjadi peserta simulasi bersama puluhan warga Desa Tenggulun lainnya.

Puluhan warga Desa Tenggulun pun mengikuti tahapan simulasi dengan tahapan normal sebagai pemilih, dari mulai pendaftaran dengan membawa C6, diberi surat suara, kemudian ke bilik mencoblos, memasukkan ke kotak suara, menyelupkan jari ke tinta.

Namun, tidak demikian saat giliran Ali Fauzi. Saat pertama tiba, Ali Fauzi ternyata tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan tidak bisa menunjukkan lembaran C 6. Petugas pun lantas menjelaskan, kalau Ali Fauzi masih mempunyai kesempatan untuk mencoblos dalam Pilgub Jatim cukup dengan menunjukkan KTP.

Ali Fauzi kemudian duduk kembali ke kursinya untuk menunggu giliran panggilan dan berlanjut bisa mengikuti proses simulasi mencoblos. Usai mengikuti semua mekanisme pencoblosan, Ali Fauzi mengaku ingin menjadi warga negara yang baik.

“Saya ingin menjadi warga negara yang baik, tentu akan saya buktikan dengan ikut andil dalam Pilgub kali ini. Bu Khofifah baik dengan saya, Gus Ipul juga baik dengan saya, tentu saya akan pilih yang terbaik,” katanya.

Ali Fauzi juga berharap pemilihan gubernur kali ini bisa dimanfaatkan warga yang hak pilih dengan sebaik-baiknya. “Harapan saya, mari kita gunakan hak pilih kita, dan jangan ada yang golput,” tuturnya.

Ditanya terpilihnya Tenggulun sebagai tempat simulasi, disebutnya karena latar belakang banyak warga yang pernah terlibat jaringan terorisme. Namun, pandangan mereka telah berubah.

“Barangkali latar belakang yang dulu banyak diantara warganya yang terlibat dalam aksi terorisme, yang mereka anti dengan demokrasi dan anti memilih, sekarang mindset itu sudah berubah, dan saya memberikan contoh bagian dari mereka yang mau berubah,” ucap Ali Fauzi.

Ia pun menambahkan, di Desa Tenggulun ada puluhan orang mantan terorisme yang mempunyai hak untuk memilih dalam Pilgub Jatim. "Mereka ada 20 orang lebih," ujarnya Ali Fauzi.

Sekadar diketahui, selain di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, sebenarnya Simulasi Tata Cara Coblos juga dilakukan di beberapa daerah lain di Jawa Timur dengan segmentasi berbeda, seperti di Madiun, Jember, Madura. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES