TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Soal temuan paket sembako bergambar paslon nomor urut tiga, Syamsu Alam – Kulup Widyono, pihak tim hukum langsung memberikan keterangan. Sejauh ini, pihaknya pun belum bertemu paslon.
Tim Hukum Paslon nomor urut 3, Noval mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti hal tersebut. Namun dijelaskan Noval, sebelum maju sebagai calon, Syamsu Alam memang kerap membagikan paket sembako. Terutama sebagai zakat, saat lebaran.
Karena bertepatan menjelang pilkada serentak, maka pembagian sembako tersebut diserahkan pada anak buahnya. “Jadi keberadaan stiker dalam paket sembako itu, kemungkinan tanpa sepengetahuan Pak Alam,” Kata Noval.
Kendati demikian, temuan itu tidak serta merta menggugurkan pencalonan paslon. Koordinator Divisi Hukum Panwaslu Kota Probolinggo, Samsun Ninilouw mengatakan, diskualfikasi paslon bisa dilakukan jika pelanggaran yang dilakukan terstuktur, sistemastis dan masif (TSM).
“Namun jika hanya berlangsung di suatu tempat dan unsur TSM tidak terpenuhi, maka tidak bisa mendiskualifikasi paslon,” pungkas Samsun.
Sebagai informasi, Panwaslu Kota Probolinggo, Jawa Timur, menemukan dugaan kecurangan kampanye. Dalam bentuk paket beras bergambar paslon. Hingga kini, pihak panwas setempat masih melakukan penyelidikan, untuk mengungkap dugaan kecurangan kampanye itu.
Adapun Pilkada Kota Probolinggo diikuti empat paslon, yakni Suwito-Ferry Rahyuwono (Wifi) dari jalur perseorangan dan Fernanda Zulkarnain-Zulfikar Imawan (Sang Tretan) yang diusung partai Golkar, Nasdem, Gerindra dan PPP.
Selanjutnya, Syamsu Alam-Kulup Widyono (Alam-Ku) dengan parpol pengusung PDI Perjuangan serta Habib Hadi Zainal Abidin-M. Saufis Subri (Handal-Brilian) yang diusung koalisi PKB, Demokrat dan PKS (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
| Sumber | : TIMES Probolinggo |
