Peristiwa Nasional

Pemerintah Investigasi Penyebab Kecelakaan Kapal Sinar Bangun 5

Kamis, 21 Juni 2018 - 07:40 | 31.10k
Menteri Perhubungan Budi Karya (FOTO: Kemenhub For Times Indonesia)
Menteri Perhubungan Budi Karya (FOTO: Kemenhub For Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Perhubungan (menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pemerintah akan terus mencari korban kecelakaan KM Sinar Bangun 5 yang hilang di Perairan Danau Toba.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen akan melakukan reformasi peraturan yang berlaku dan melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan kapal Sinar bangun. 

“Kami sampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk, pertama, sekuat tenaga untuk mencari korban-korban yang hilang. Kemudian kedua kami berniat untuk melakukan suatu perbaikan dan reformasi terhadap peraturan yang berlaku dan terakhir akan melakukan investigasi, terhadap pihak-pihak apabila ada suatu pelanggaran terhadap peraturan yang ada,” kata Menhub di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan, Rabu (20/6/2018).

Menurut Budi, sampai saat ini, pemerintah dan stakeholder lainnya, seperti Basarnas, KNKT, Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten telah melakukan pembagian tugas dengan membentuk beberapa tim untuk menangani kecelakaan ini.

Adapun Tim - Tim tersebut terbagi menjadi Tim pendaftaran orang hilang yang terindikasi sebagai penumpang, tim pencarian dan pertolongan, tim pencari fakta penyebab kecelakan, tim penanganan korban yang meninggal dunia maupun selamat, tim pemulangan korban, dan tim media center.

“Saya sampaikan kami ada beberapa tim, diantaranya ada tim pencarian itu di bawah Basarnas, tim penelusuran itu di bawah KNKT. Ketua KNKT masih di sana, besok saya akan temui dan kita akan diskusi lebih detail,” terang Menhub.

Penanganan kasus kecelakaan KM Sinar Bangun 5 rencananya akan dilakukan selama 7 hari, namun apabila waktu tersebut kurang cukup, maka akan ditambah 3 hari lagi.

Hingga Rabu siang, tercatat total korban kecelakaan kapal yang sudah ditemukan sebanyak 22 orang, sebanyak 4 korban meninggal dunia. 

“Korban yang diselamatkan 21, meninggal dunia 3 korban dan sedang dilakukan indentifikasi oleh Polda,” jelas Menhub

“Ada tambahan korban yang ditemukan jam 14.20 tadi 1 orang wanita, meninggal dunia. Jaraknya kurang lebih 3-5 km. Jadi 4 korban meninggal itu ditemukan antara 3-4 km dari titik koordinat pertama ditemukan korban,” tambah Ketua Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Muhammad Syaugi.

Penanganan pasca kecelakaan yang dilakukan saat ini adalah akan dilakukan peningkatan kualitas keselamatan seluruh operator kapal motor pelayaran di Danau Toba, pemberian 5000 life jacket dari Kementerian Perhubungan kepada operator kapal motor. 

"Pemerintah juga melakukan audit keselamatan terhadap semua kapal yang beroperasi di Danau Toba, dan akan dilakukan renovasi kualitas dermaga dan infrastruktur pada 5 dermaga di Danau Toba yaitu di Dermaga Ambarita, Ajibata, Simanindo, Tigaras, dan Muara,” ungkap Menhub.

Menyusul kejadian kecelakaan yang terjadi, saat ini kapal-kapal yang berlayar di Danau Toba belum diperbolehkan berlayar sampai dengan aspek keselamatan terpenuhi. Kecuali Kapal Roro Sumut 1 dan Sumut 2. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES