Politik Pilgub Jatim 2018

Gus Ipul Tanggapi Hasil Survei dengan Tenang

Rabu, 20 Juni 2018 - 18:02 | 50.11k
Gus Ipul dalam acara silaturahmi dan halal bi halal dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Taman Pendidikan Al Qur'an se Malang Raya di Pondok Modern Al Rifa'ie. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Gus Ipul dalam acara silaturahmi dan halal bi halal dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Taman Pendidikan Al Qur'an se Malang Raya di Pondok Modern Al Rifa'ie. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilgub Jatim 2018

TIMESINDONESIA, MALANG – Berbagai hasil survei beberapa lembaga atas elektabilitas para calon Gubernur Jawa Timur ditanggapi tenang oleh Calon No 2, Saifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul itu.

"Survei itu kan hanya perkiraan. Banyak yang keliru. Banyak contoh, misalnya di DKI juga banyak yang keliru. Semuanya itu bermuara pada rakyat, karena pada akhirnya rakyat yang memilih. Menurut saya tidak bisa jadikan patokan," kata Gus Ipul usai memberikan sambutan pada acara Silaturahmi & Halal Bi Halal Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Taman Pendidikan Al-Qur'an se Malang Raya di Pondok Modern Al-Rifa'ie 2 , Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Rabu (20/6/2018) siang.

Gus-Ipul-dalam-acara-2.jpg

Itulah sebabnya, di sisa tujuh hari menjelang pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 27 Juni mendatang, Gus Ipul hanya meyakini bahwa semuanya ada di tangan rakyat.

"Rakyatlah yang akan menentukan. Kami juga berusaha memberi informasi kepada masyarakat melalui berbagai media, titip lewat tokoh, lewat guru, serta jembatan-jembatan yang memungkinkan menyampaikan visi dan misi saya bersama mbak Puti," ujarnya.

Gus Ipul mengatakan, timnya akan memanfaatkan waktu yang ada untuk menuntaskan konsolidasi, misalnya kesiapan saksi-saksi dan sebagainya. "Itulah yang sedang kami forsir. Soal menang-kalah, kami serahkan kepada rakyat," tegasnya.

Gus-Ipul-dalam-acara-3.jpg

Namun yang jelas , Gus Ipul mengaku sudah berkomitmen, melakukan kontrak dengan PWNU untuk terus memperkuat pendidikan diniyah, dan guru-guru yang telah lulus kalau perlu disekolahkan lagi sampai S2 dan kalau perlu sampai keluar negeri.

Ia menganggap acara Silaturahmi & Halal Bi Halal Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Taman Pendidikan Al-Qur'an se Malang Raya yang dihadiri santri, ulama dan tokoh NU di Pondok Pesantren Al Rifa'ie 2 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (20/6/2018) siang itu sangat penting dan merupakan kesempatan yang baik baginya menyongsong Pilgub, tanggal 27 Juni 2018 atau kurang tujuh hari lagi.

"Beberapa waktu lalu saya mendapatkan gelar Bapak Madin Jawa Timur. Gelar itu memang sebuah kehormatan, tetapi sekaligus beban tanggungjawab yang sangat besar ke depan karena menjadi bagian perjuangan untuk memajukan pendidikan madrasah diniyah di Jawa Timur," ujarnya.

Gus-Ipul-dalam-acara-4.jpg

Ia mengatakan merasa bangga kepada para segenap pengelola, guru, kepala sekolah, pengurus yayasan yang terlibat di dalam pendidikan madarasah diniyah di Jawa Timur. "Karena sepuluh tahun terakhir ini semuanya itu bergerak bersama-sama dengan lembaga pendidikan lain untuk menghadirkan sebuah lembaga pendidikan yang bermutu," katanya.

Kehadiran pendidikan madarasah diniyah, lanjutnya, menjadi sangat penting dalam rangka memperkuat pendidikan agama anak-anak kita.

Disebutkan, dua periode yang lalu, tepatnya tahun 2008, selama menjadi Wakil Gubernur, Gus Ipul dititipi dua hal penting oleh para ulama dan kyai selain soal pembangunan lainnya. Bahkan dua hal penting itu menjadi istimewa karena bisa jadi tidak akan bisa dilaksanakan di Propinsi lain.

Gus-Ipul-dalam-acara-5.jpg

Salah satu pesannya adalah Penguatan Pendidikan Agama Anak-anak, khususnya di sekolah-sekolah umum. Alasannya,  hanya mengandalkan pelajaran agama 3-4 jam seminggu, itu jauh dari cukup. "Untuk itu dibutuhkan penguatan pendidikan agama, agar anak-anak kita mendapatkan pendidikan agama yang cukup, sehingga bisa menjadi orang Islam yang utuh," tegasnya.

Pendidikan agama madarasah diniyah adalah salah satu pilihan untuk memperkuat hal itu. Sejak saat itu pulalah, ratusan miliyar, rata-rata di atas Rp 200 miliar APBD Propinsi Jawa Timur setiap tahun mengucur ke madarasah-madarasah diniyah di seluruh Jawa Timur.

"Kalau dikalikan dua periode, yakni sepuluh tahun, sudah lebih dari Rp 2 triliun lewat bosda, untuk para santri," kata Gus Ipul yang kemudian disambut tepuk tangan.

Gus Ipul menegaskan, hanya Jawa Timur yang mengeluarkan anggaran sangat besar untuk pendidikan madarasah diniyah. Tapi pertanyaannya, apakah sudah mendapatkan tunjangan semuanya para guru madarasah diniyah itu?

"Belum. Karena jumlah guru madarasah diniyah se Jawa Timur selalu berubah mulai tahun 2008 itu. Karena waktu itu kami memaklumi saat itu belum ada bantuan untuk madarasah diniyah secara rutin. Insyaallah data sekarang jumlah guru madarasah diniyah di Jawa Timur 260 ribu lebih," ucapnya.

Ada 26 ribu lebih lembaga dan 1,7 juta lebih santrinya yang belajar di lingkungan madarasah diniyah baik yang ada di pesantren maupun di kampung-kampung di seluruh pelosok desa di Jawa Timur.

Diakuinya memang belum tersentuh semuanya. Namun, lanjut Gus Ipul usaha atau ihtiar untuk memperkuat pendidikan madarasah diniyah sudah dilakukan terus menerus selama sepuluh tahun terakhir. "Alhamdulillah, hasilnya cukup bagus dan Jawa Timur adalah provinsi yang sering mendapatkan penghargaan dari pusat karena telah memperkuat lembaga pendidikan agama," katanya lagi.

Gus Ipul juga sedang memikirkan Upah Minimum Guru Swasta. Menurutnya, hal ini harus dimulai. "Memang tidak semuanya bisa, tapi harus dimulai. Kalau lembaganya tidak memiliki uang, ya Pemerintah harus memfasilitasi," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES