Peristiwa

Tim HATI Tak Ikuti Debat di Surabaya, Ini Alasannya

Rabu, 20 Juni 2018 - 15:03 | 57.20k
Tim Paslon HATI saat menggelar pertemuan dengan media di Hasan Centre di Jalan Raya Dringu, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Tim Paslon HATI saat menggelar pertemuan dengan media di Hasan Centre di Jalan Raya Dringu, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tim Paslon P Antriana Sari-Timbul Prihanjoko (HATI) sepakat tak mau hadir di Debat Publik kedua Pilkada Kabupaten Probolinggo 2018 jika dilaksanakan di luar kota. Rencananya, debat ini akan digelar di Surabaya.

Hal ini diungkapkan Hasan Aminuddin, Penasehat Timses HATI, sekaligus Mustasyar Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan, saat menggelar pertemuan dengan awak media, Rabu (20/6/2018).

Pertemuan yang dihadiri oleh sejumlah Partai pengusung HATI, membahas soal debat terakhir yang akan diselenggarakan pada Jumat (22/6/2016) mendatang. Tim HATI menilai, puhak KPU setempat dianggap tidak transparan dan hanya hanya sepihak.

"Padahal dana dari APBD itu harus benar-benar digunakan sesuai fungsinya. Kenapa hanya di Kabupaten Probolinggo, yang tidak berani melaksanakan debat di Kota Kraksaan, sebagai teritori kedua Paslon," kata Hasan.

Jika debat dilaksanakan di Surabaya dan hanya ditayangkan di televisi kata Hasan, itu namanya bukan debat, akan tetapi itu namanya curhat. Karena tidak disaksikan oleh masyarakat luas di Kabupaten Probolnggo. 

KPU dan aparat kepolisian beralasan karena di Kabupaten Probolinggo, tidak aman. Tapi semua itu menurutnya, hanya alasan belaka. Probolingho selama ini belum dikenal dengan yang namanya kegaduhan, tidak seperti di daerah lainnya.

"Kami minta uang APBD dari KPU untuk dana Pemilu itu harus dikembalikan, jika hanya sepihak dan tidak ada transparansi. Karena dana Pemilu itu untuk pesta Demokrasi. Uang rakyat harus untuk rakyat," tuturnya.

"Rakyat harus menikmati pesta demokrasi ini. kenapa saya tim HATI mnta debat dilaksanakan di Kraksaan, karena masyarakat Kabupaten Probolinggo juga harus menyaksikan debat itu secara langsung," sambung Hasan.

Sementara itu, Idrus Ali, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Probolinggo juga berpendapat, jika debat hanya ditayangkan di stasiun televisi di Surabaya ia menganggap mubadzir. Pasalnya, tidak semua masyarakat menyaksikan pagelaran debat itu.

"Jika debat kedua kalinya dilaksanakan di Kota Kraksaan, masyarakat akan berbondong menyaksikan debat publik tersebut. Dan itu namanya uang rakyat untuk rakyat. KPU harus komitmen atas semua ini," urai Idrus Ali, dalam kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, di Pilakda Kabupaten Probolinggo 2018 diikuti dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati, yakni P Tantriana Sari-Timbul Prihanjoko (HATI) dan Malik Haramain-Muzayyan Badri (MMC).(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES