Glutera News

Pola Pikir yang Sehat untuk Kualitas Hidup Terbaik

Jumat, 04 Mei 2018 - 19:31 | 112.75k
(FOTO: Gluteranews)
(FOTO: Gluteranews)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPola pikir menyumbang cukup banyak kualitas hidup. Salah satunya kualitas fisik dan kecantikan. Pikiran memiliki kekuatan mahadahsyat. Dari pikiran pulalah seseorang dapat mengendalikan diri, bahkan mengendalikan orang di luar dirinya. Pikiran laksana magnet. Oleh karena itu, berbahagialah bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk sempurna yang dibekali dengan pikiran.

Kekuatan pikiran laksana magnet yang mampu menarik segala sesuatu untuk menghampiri diri kita. Namun, berhati-hatilah mengendalikan pikiran karena jika salah memanfaatkan, bukan keajaiban ataupun kebaikan yang datang melainkan justru keburukan.

Ada dua jenis pikiran, yaitu pikiran positif dan pikiran negatif. Pikiran positif menghasilkan segala sesuatu yang baik, kekayaan, kesehatan, kecantikan, keberuntungan semua hadir dan ditarik pikiran positif ke dalam diri kita.

Untuk menghasilkan pikiran yang positif, berusahalah selalu mengucapkan kalimat positif di dalam diri sendiri dan nnenghindari kata “tidak atau “kurang”. Sebagai contoh, selalu mengucapkan di dalam hati kalimat positif “aku sehat, aku cantik, aku menarik, aku kaya, aku pintar, aku beruntung,” dan sebagainya.

Sebaliknya, pikiran negatif akan mendatangkan segala kenistaan dan kesialan serta keburukan di dalam hidup. Ketika kita berpikir bahwa diri kita jelek maka diri kita tidak akan mampu mengolah kecantikan di dalam tubuh. Meskipun secara hakikat proporsi wajah sempurna, tapi pikiran negatif akan memengaruhi dari sisi lain, yakni gestur dan postur tubuh yang tidak menarik. Semua itu tentu mengurangi keindahan yang seharusnya terpancar.

Pentingnya Pikiran dalam Menentukan Pola Pergaulan

Sering tidak disadari, seseorang menganggap remeh pergaulan sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin bisa lepas dari orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan khusus terhadap pola pergaulan.

Pernahkah mendengar bahwa bulimia menular? Bulimia adalah sebuah perilaku demi mendapatkan tubuh langsing dengan tidak mengkonsumsi makanan secara proporsional sehingga berdampak pada kurangnya berat badan. Perilaku yang sangat berbahaya ini sering dianggap menular.

Sebenarnya, yang dikatakan menular adalah pola pikir penderita yang ditularkan kepada relasi di sekitarnya, bukan jenis penyakit atau sindrom bulimia itu. Pengetahuan dari mulut ke mulut yang diperoleh dari orang lain atau rekan itulah yang meracuni pikiran seseorang sehingga menjadi berperilaku menyerupai rekannya.

Pergaulan yang salah juga terjadi pada kecenderungan pemakai obat terlarang atau NAPZA. Penyalahgunaan narkotika umumnya terjadi akibat pola pergaulan. Seseorang yang mudah terpengaruh dengan perilaku negatif teman sejawat akan relatif rentan untuk ikut terjerumus ke dalam perilaku negatif yang sama.

Manusia memang memiliki kecenderungan meniru. Dengan melihat selebritis atau orang-orang yang menarik, ia akan tertarik mengikuti jejak agar tampil sama menawannya. Informasi dan pengetahuan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup diri seseorang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES