Ekonomi

Jelang Lebaran, Harga Daging Ayam Terus Meroket

Senin, 11 Juni 2018 - 19:46 | 46.01k
Pedagang ayam di Pasar Genteng II, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. (FOTO: Erwin Wahyudi / TIMES Indonesia)
Pedagang ayam di Pasar Genteng II, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. (FOTO: Erwin Wahyudi / TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H, harga daging ayam potong dan ayam kampung di Pasar Genteng II, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, terus mengalami kenaikan yang cukup drastis.

Menurut para pedagang, kenaikan harga tersebut memang biasa terjadi saat mendekati Lebaran. Meski demikian, masih banyak konsumen yang membeli daging ayam tersebut untuk persiapan Lebaran nanti.

Pantauan TIMES Indonesia, untuk harga ayam potong naik Rp 5000, dari harga awal Rp 35 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram (kg).

Selain itu kenaikan daging ayam kampung juga melonjak tajam. Kenaikan daging ayam kampung mencapai  Rp 10 ribu per kilogramnya.

“Sebelumnya, harga daging ayam kampung di kisaran Rp 70 ribu per kg. Namun sekarang  harga daging ayam kampung naik menjadi Rp 80 ribu per kg,” ungkap Ketut (45) salah satu pedagang daging ayam di Pasar Genteng II, senin (11/6/2018).

Menurut Ketut, kenaikan daging ayam tersebut sudah berlangsung sejak dua hari lalu. Akibat naiknya harga daging ayam, para pedagang memelih mengurangi stok penjualan mereka.

Ia juga menyampaikan kenaikan harga hingga lebih dari 10 persen itu, di sebabkan karena kurangnya pasokan dari peternak. Sementara daya beli masyarakat meningkat.

“Harga daging ayam naik karena pasokannya berkurang. Biasanya ada pasokan dari sentra penghasil ayam potong seperti di Kabupaten Jamber dan Lumajang. Tapi sekarang tidak ada pasokan,” ujarnya

Menurut Ketut, meski mengalami kenaikan, hal itu tidak berdampak pada sepinya pembeli,  penghasilan pedagang malah mengalami kenaikan 30% dari biasanya.

 “Disyukuri saja, menjelang lebaran memang harga daging ayam melambung cukup tinggi. Tapi sekarang ini memeng kenaikannya cukup signifikan. Kemungkinan kenaikan ini akan terus bertahan sampai mendekati lebaran,” pungkasnya.

Sementara itu, Rahmawati (35) salah seorang  pembeli asal Dusun Krajan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng mengaku, jika saat ini harga semua komoditas di pasar naik. Hal tersebut memaksa ia harus lebih ekstra menghemat anggaran belanja kebutuhan sehari-hari.

"Iya mau bagaimana lagi, memang sudah jadi tradisi setiap menjelang Lebaran semua kebutuhan mandadak naik. Terpaksa dikurangi belanja yang lain untuk menghemat,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES