Peristiwa Daerah

Paham Radikalisme dan Terorisme Merupakan Persoalan Serius Bangsa dan Negara

Sabtu, 09 Juni 2018 - 08:38 | 52.72k
Ketua Umum Sahabat Polisi, Fonda Tangguh. (FOTO: Alfi Dimyati/Times Indonesia)
Ketua Umum Sahabat Polisi, Fonda Tangguh. (FOTO: Alfi Dimyati/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Sahabat Polisi, Fonda Tangguh mengatakan salah satu persoalan yang dialami bangsa Indonesia saat ini adalah membiaknya paham radikalisme dan terorisme.

Menurut dia, paham tersebut juga dibarengi dengan fanatisme religius yang salah kaprah dalam memaknai kebhinnekaan dan Pancasila sebagai ideologi final bangsa dan negara.

“Tentang suatu ideologi yang ingin pengganti Pancasila dan dilakukan oleh beberapa kelompok sengaja untuk merusak paham ideologi kita. Ini tentu persoalan serius bagi kita semua,” kata Fonda dalam keterangan tertulis yang diterima Times Indonesia, Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Fonda menilai, ihwal kebhinnekaan bagi bangsa Indonesia adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri. Namun paham radikal dan terorisme yang muncul justru mencoba merusaknya. 

Oleh sebab itu, Fonda menilai bahwa paham radikalisme dan terorisme merupakan common enemy.

“Bhinneka Tunggal Ika harus tetap terjaga dan menjadi pondasi di negeri ini. Radikalisme dan terorisme adalah musuh kita bersama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Fonda mengajak kepada seluruh Mahasiswa, Pemuda dan masyarakat Indonesia secara luas untuk saling bergandengan tangan melakukan perlawanan terhadap terorisme di Indonesia.

“Kami dan Polri mengajak teman-teman semua untuk bersama-sama bertindak tegas terhadap radikalisme di negeri ini,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), KH Abdul Fatah mengatakan bahwa menangkal paham radikalisme dan terorisme tidak bisa dilakukan oleh aparat kepolisian saja. 

Menurutnya peran serta seluruh stakeholder sangat dibutuhkan agar pemberantasan paham yang membahayakan bagi kesatuan dan persatuan Indonesia tersebut dapat ditangani dengan baik.

“Tugas polisi sangat berat, salah satunya adalah kriminal yang extraordinary, yakni terorismeradikalisme dan narkoba. Kalau kita gak percaya ke polisi, maka tiga hal itu tidak bisa ditangani. Bagaimana agar polisi bisa mengatasinya, yakni harus bersama-sama dengan masyarakat,” terang Kiai Fatah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES