Peristiwa Daerah Arus Mudik 2018

Mudik Lebaran 2018, Pemkab Banyuwangi Siagakan Layanan Kesehatan 24 Jam

Jumat, 08 Juni 2018 - 15:34 | 29.38k
Pos pelayanan kesehatan mudik di Banyuwangi. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Pos pelayanan kesehatan mudik di Banyuwangi. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (PemkabBanyuwangi turut bersiap menghadapi arus mudik Lebaran 2018 dan arus balik Lebaran 2018. Salah satunya dengan menyiapkan pos layanan kesehatan di sepanjang jalur mudik dan tempat-tempat pariwisata.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, untuk menjamin keselamatan dan kelancaran para pemudik maupun wisatawan selama libur Lebaran, Pemkab Banyuwangi menyiagakan layanan kesehatan di berbagai tempat. Layanan ini akan berlangsung mulai H-7 hingga H+7 Lebaran.

“Kami  ingin para pemudik mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan selama perjalanan. Harapan kita tentunya para pemudik menempuh perjalanannya dengan aman dan selamat, namun sebagai antisipasi kami menyiagakan pusat layanan kesehatan lengkap dengan tenaga medisnya di titik-titik rawan,” kata Bupati Anas.

Nantinya, akan ada disiapkan delapan pos layanan kesehatan yang disiagakan di sepanjang jalur mudik mulai Wongsorejo hingga Kalibaru. Selain itu Pemkab juga menyiagakan 25 puskesmas dan 2 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang membuka layanan kesehatan selama 24 jam.

“Semua layanan kesehatan ini disiagakan selama 24 jam yang dilengkapi dengan tenaga dokter paramedis dan ambulance,” ujar Anas.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Wiji Lestariono menambahkan delapan Pos Kesehatan yang disiagakan Pemkab akan bergabung dengan Pos Pengamanan Mudik (pospam) kepolisian. Lokasi tersebut berada di sepanjang jalur jalan nasional mulai dari Wongsorejo, Watudodol, Ketapang, Kota Banyuwangi, Rogojampi, Jajag, Genteng Kulon dan Kalibaru.

“Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit yang ada di Banyuwangi. Kita atur jadwalnya jadi tiga shift sehingga bisa terus siaga selama 24 jam. Layanan di Pos kesehatan ini tidak dipungut biaya,” kata dr. Rio sapaan akrabnya.

Pos kesehatan ini, lanjut dr. Rio disiagakan untuk penanganan stabilisasi kegawatdaruratan, dan pelayanan kesehatan sederhana. “Jadi pos kesehatan ini bisa dimanfaatkan untuk penanganan kesehatan ringan seperti mabuk perjalanan, diare juga stabilisasi pasien kegawatdaruratan sebelum di bawa ke rumah sakit,” terang dr. Rio.

Selain Pos Kesehatan, Pemkab Banyuwangi juga menyiagakan 25 Puskesmas di seluruh kecamatan. Ini berarti setiap kecamatan akan dicover satu puskesmas yang standby 24 jam. “Kita menyiagakan puskesmas di tiap kecamatan karena semua daerah di Banyuwangi menjadi tujuan pemudik,” tuturnya.

Sedangkan untuk di lokasi pariwisata, penanganan kesehatan dilakukan oleh petugas penanggulangan penderita gawat darurat (PPDG) awam dengan pendampingan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat. PPGD awam ini merupakan personel pengelola pariwisata yang telah dilatih secara khusus oleh dinas kesehatan.

“PPGD awam ini kita libatkan menjaga keselamatan wisatawan karena jumlah destinasi pariwisata di Banyuwangi sangat banyak. PPGD ini  telah menjalani training pertolongan pertama kesehatan, seperti metode pernapasan, menghadapi kecelakaan trauma maupun non trauma dan lainnya,” pungkas dr. Rio.

Seperti diketahui, Pemkab Banyuwangi menjamin kelancaran dan keselamatan saat mudik lebaran 2018 mulai H-7 hingga H+7 Lebaran. Salah satunya adalah dengan menyiagakan pos layanan  kesehatan selama 24 jam penuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES