Peristiwa

Bupati Anas Pacu RT/RW Lebih Pro Aktif

Jumat, 08 Juni 2018 - 15:21 | 32.73k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIBupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendorong seluruh ketua RT/RW di Banyuwangi melakukan pelayanan jemput bola. Ini dilakukan seiring pelaksanaan Smart Kampung yang menjadikan desa dan kelurahan sebagai sentra pelayanan warga.

Hal itu diungkapkan Anas saat menyerahkan insentif secara simbolis kepada perwakilan lurah/kepala desa di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banyuwangi, Kamis (7/6).

Dalam kesempatan tersebut, Anas juga menghimbau kepada komponen RT/ RW untuk terus meningkatkan kemampuannya. Laju pembangunan desa yang mengarah pada penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), seyogyanya juga bisa diikuti oleh segenap komponen masyarakat seperti hal RT dan RW. 

"RT/RW harus belajar. Saat ini, kelurahan dan desa kita dorong untuk memberikan pelayanan jemput bola. Tidak lagi menunggu. Semuanya nanti akan ditunjang dengan IT.  Ini akan menjadi masalah, jika RT dan RW tidak bisa menyesuaikan," tukas Anas. 

Menurut Anas tugas RT/RW sangat berat. RT/RW tidak hanya menjadi pelengkap birokrasi, namun juga harus mampu menjadi bagian yang memiliki peran penting.

"Para Ketua RT/RW juga harus meningkatkan kepeduliaan dan pengawasannya pada lingkungan sekitar. Mulai dari soal sampah, memonitor aktivitas warga, hingga soal narkoba. Jika semua elemen masyarakat ini bahu membahu, maka semuanya akan mudah," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Anas membagikan insentif untuk 1.271 ketua RT/RW. Tahun 2018 ini, pemkab Banyuwangi menganggarkan dana sebesar Rp 1,33 miliar untuk 918 ketua RT dan 253 RW dari 28 kelurahan yang ada di Banyuwangi. Insentif ini diberikan selama dua termin, pada tangah tahun akhir tahun.

“Saya harap dukungan insentif dari pemkab ini bisa meningkatkan kinerja pelayanan pada masyarakat menjadi lebih baik. Karena reformasi birokrasi jika hanya dilakukan di kabupaten, sedangkan di bawah tetap tidak diperbaiki, maka pelayanan kepada masyarakat tidak akan bisa optimal,” kata Anas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Banyuwangi, Zen Kostolani menambahkan di Banyuwangi terdapat 12.258 RT/RW. Pada acara tersebut, yang dibagikan adalah insentif RT/RW yang ada di lingkup kelurahan untuk termin pertama.

"Untuk RT/RW yang berada dalam lingkup desa, dana insentif dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Sedangkan di lingkup kelurahan, dananya melalui APBD kelurahan," pungkas Zen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES