Kopi TIMES

Puncak Kebahaagiaan Ramadhan

Senin, 04 Juni 2018 - 23:08 | 40.71k
Hayat (FOTO: TIMES Indonesia)
Hayat (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGSESEORANG yang puasa akan menerima 2 (dua) kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika mau berbuka dan kebahagiaan akan bertemu dengan Tuhannya kelak. Puasa di bulan Ramadhan bagaikan ladang keberkahan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman dan dekat dengan Allah SWT.

Bagaimana tidak, seperti yang termaktub di dalam firman-Nya, bahwa Ramadhan adalah bulan yang mulia, terdapat ampunan yang langsung diterima oleh Allah swt, terdapat mukjizat doa yang semua permohonan akan dikabulkan, terdapat karamah bagi yang istikamah, terdapat limpahan pahala dengan berlipat lipat ganda, terdapat kebaikan-kebaikan dari semua insan, neraka di tutup sementara pintu surga dibuka selebar-lebarnya, setan dikerangkeng, dan banyak lainnya faedah dan kemuliaan Ramadhan.

Sungguh amat sangat merugi bagi orang-orang yang lalai dan melalaikan diri di bulan yang penuh barakah ini. Sungguh akan menyesal bagi orang-orang yang tudak memanfaatkan sebaik-baiknya setiap detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari di bulan ramadhan ini. Sungguh akan sangat trrasa oenyesalannya kelak ketika sudah sampai masa akhir dunia.

Jangankan berbuat baik, sekecil atom kebaikan itu akan dilipatgandakan oleh Allah swt dengan kebaikan-kebaikan lainnya. Tidur saja di bulan ramadhan diganjar pahala oleh Allah, karena tidur lebih baik daripada membicarakan keburukan orang lain. Karena tidur lebih baik dari melihat hal-hal yang maksiat. Karena tidur lebih baik dari pada mendengarkan sesuatu yang membuat kita melakukan dosa.

Maka terus bersyukur dan menjadi lebih baik dengan meningkatkan kualitas dirilah yang mampu mengisi buku tabungan akhirat kita dengan pahala dan ridloNya. Siapa menanam ia akan menuai. Menanam kebaikan, tentu akan menuai kebaikan. Begitu juga sebaliknya.

Hidup ini sementara. Hidup ini sesaat.  Hidup itu hanya mencari bekal untuk jalan di kehidupan yang kekal. Kenikmatan dunia hanyalah tipuan. Kenikmatan akhiratlah yang akan meberikan kebahagiaan bagi kita yang akan kekal selamanya.

Tidak ada yang lebih baik dari bekal kita nantinya, kecuali 3 (tiga) hal, yautu amal jariyah yang terus mengalir pahalanya dengan kemanfaatan dan kebaikan yang terus berjalan dari kebaikan yang satu ke kebaikan yangblainnya.

Kedua, ilmu yang bermanfaat yang terus dimanfaatkan oleh orang lain akan terus memberikan manfaat bagi yang menyebarkannya. Ketiga adalah anak yang sholeh yang terus dan selalu mendoakan orang tuanya hingga tembus kepada Allah akan menjamin surga bagi orang tuanya.

Semoga kita senantiasa terus berbuat baik dan berusaha menjadi lebih baik. Sesungguhnya kebaikan itu brrsumber dari nurbilahi rabbi yang menyinari hati setiap insan. Kebaikan akan melahirkan kebaikan yang lainnya. Sesuatu yang baik akan mendapatkan kebaikan. Siapa pun, kapan pun, dimana pun dan bagaimanpun kebaikan tetaplah kebaikan.

Mari berbuat baik dan terus menjadi insan yang lebih baik. Agar kelak ketika ajal menjemput dalam keadaan baik dan diberikan tempat yang baik. Hanya surgalah tempat yang baik dan sebaik baiknya tempat dikahirat kelak serta kekal di dalamnya. (*)

* Penulis, Hayat, adalah Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Adminsitrasi Universitas Islam Malang (Unisma)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES