Peristiwa Daerah

Lukisan Foto Wajah Sendiri Digemari Wisatawan di Bali

Jumat, 01 Juni 2018 - 14:35 | 589.87k
Erwin Bastomi, saat melukis di Art Shopnya Argent Galery, Denpasar Selatan, Jumat (1/6/2018).(FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)
Erwin Bastomi, saat melukis di Art Shopnya Argent Galery, Denpasar Selatan, Jumat (1/6/2018).(FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Seorang pelukis bergenre realis, Erwin Bastomi mengayunkan tangan kanannya dengan menatap sebuah foto yang diletakan di tangan kirinya. Kemudian memulai melukis. Ia dengan penuh ke hati-hatian melukis wajah seorang turis mancanegara di halaman depan Art Shopnya bernama Argent Galery.

Berlokasi di Jalan Danau Toba, nomor 14, Sanur, Denpasar Selatan. "Itu lukisan pesanan tamu saya dari Australia," ucapnya, Jumat (1/6/2018) Erwin pria asal Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur itu.

Diketahui, Erwin Bastomi sudah menggemari dunia lukisan semenjak dirinya duduk di bangku SMP. Dari tangannya, sudah tak terhitung berapa lukisan yang sudah dibuat dan kemudian di ekspor ke luar Negeri, mulai dari Australia sampai ke Negara Eropa seperti Belanda dan Jerman.

Lukisan-3.jpg

"Kalau yang diekspor ke Australia dan Eropa biasanya lukisan stayle Bali atau panorama pantai. Dalam seminggu bisa kita kerjakan lima lukisan dalam sebulan bisa puluhan selesai. Rata-rata omzet ekspor bisa Rp 30 sampai Rp 40 juta," imbuhnya.

Erwin juga menjelaskan, untuk saat ini lukisan yang digemari atau lagi trend oleh tamu mancanegara adalah lukisan foto wajahnya sendiri atau foto keluarga. Walau, untuk kondisi saat ini, ia mengaku orderan lukisannya wajahnya masih lesuh.

"Iya rata-rata dua hari sekali, iya ada saja tamu yang pesan. Kalau untuk lukisan foto saya bisa kerjakan dalam waktu dua hari," jelasnya.

Untuk kisaran harga lukisan foto, Erwin menyampaikan untuk ukuran standar 60x80 untuk tamu mancanegara dalam per wajah ia patok seharga Rp 1 juta, untuk tamu lokal hanya Rp 500 ribu, itupun bisa di nego.

Lukisan-2.jpg

"Kalau yang lebih besar bisa Rp 1 juta lebih, tapi saat ini memang lagi sepi. Kalau misalkan sepi kita bikin stok-stok aja. Karena lukisan tidak basi. Misalkan tidak laku iya suatu saat akan laku," jelasnya.

Erwin juga mengucapkan, bahwa penjualan lukisannya saat ini sudah agak lesuh. Berbeda dengan 3 atau 4 tahun yang lalu sangat ramai.

"Sudah sejak tahun yang lalu sudah sepi. Kalau 3 atau 4 tahun yang lalu lumayan, dulu dari tamu-tamu Belanda dalam setiap 6 bulan, kita bisa mengirim 60 lukisan. saat ini yang laris lukisan foto wajah," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES