Peristiwa Daerah

Bakti Sosial, Kapolres Malang: Hidup Sejahtera Kuncinya Sensitif

Senin, 28 Mei 2018 - 17:33 | 56.36k
AKBP Yade Setiawan, saat menyerahkan santunan dalam rangka Hari Bhayangkara ke 72. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
AKBP Yade Setiawan, saat menyerahkan santunan dalam rangka Hari Bhayangkara ke 72. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Agar masyarakat hidup dalam keadaan sejahtera, salah satu kuncinya adalah sensitif, peka terhadap kondisi sosialnya, sangat peduli terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Hal itu disampaikan Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, saat bakti sosial menyerahkan santunan dalam rangka Hari Bhayangkara ke 72 di Balai Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Senin (28/5/2018) siang.

Bersama TIMES Indonesia dan Lazis NU Jawa Timur, Kapolres Malang menyerahkan bantuan 30 paket sembako kepada para janda miskin, warga Dusun Gunung Tumpuk, Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang.

baksos.jpg

Dalam acara penyerahan itu, selain dihadiri Kapolres Malang juga CEO TIMES Indonesia, Choirul Anwar, Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia, Yatimul Ainun, perwakilan Lazis NU Jawa Timur, juga dihadiri para pejabat Muspika Kecamatan Lawang, serta para kepala desa se Kecamatan Lawang.

Berbicara masalah sejahtera, Yade tidak mengukur dari tingkat kekayaan seseorang. Sebab makna sejahtera, kata dia, dapat dilihat dari banyak sisi. "Bisa dari sisi kesehatan, keamanan, kedamai dan ekonomi," tegasnya.

baksos-2.jpg

Sensitif bisa diusung dalam segala kondisi. "Bila ada tetangga kita yang tidak mampu dan ingin memiliki garam ya ayo kita bantu garam. Kalau tetangga kita tidak punya lombok ya ayo kita bantu lombok. Begitu seterusnya," tegas Yade.

Budaya gotong-royong, saling mendukung dan membantu, kata dia, harus terus dipertahankan. "Ciri khas masyarakat inilah yang harus terus dipertahankan dan dipupuk. Sebab, hanya dengan gotong royong itu, sensitifitas akan tetap terbangun dan dampaknya kepedulian dengan lingkungan juga akan terus berkembang," katanya.

baksos-3.jpg

Pemberian bantuan seperti yang dilaksanakan siang itu, juga munculnya dari rasa sensitif setelah Kapolres mengikuti pemberitaan di TIMES Indonesia, tentang kehidupan para janda miskin yang membutuhkan uluran tangan, bahkan ada yang hidup di kandang sapi.

Begitu juga soal sensitif dalam bidang keamanan. "Peduli lingkungan. Kalau ada tetangga yang aneh-aneh, segera laporkan. Semakin kita cepat mengambil tindakan, maka tidak akan sampai mencoreng nama baik wilayah kita sendiri," kata Yade.

Yade juga mengingatkan, bahwa sebulan lagi ada Pilgub, tepatnya tanggal 27 Juni 2018. Ia berpesan, berbeda boleh-boleh saja, tetapi kerukunan antar sesama tetap dipertahankan.

"Jangan ada eker-eker hanya karena berbeda dukungan, yang penting jangan termakan isu berita bohong (hoax) yang bisa memecah belah masyarakat," ujarnya.

Prinsipnya, Pemilu tetap berjalan lancar dan suskes, kekeluargaan tetap, toleransi juga tetap harus terjaga dan berjalan dengan baik dan benar. "Kita ingin hidup rukun, aman, sejahtera dan kondusif. Itu cita-cita kita semua," tegas Kapolres Malang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES