Ekonomi

Berawal dari Hobi, Kini Papan Surfing Karya Hafi di Ekspor ke Korsel dan Maroko

Sabtu, 26 Mei 2018 - 15:39 | 212.32k
Work Shop, Rezeki Selancar Jaya. Bertempat di Jalan Mandiri 2, nomor 10 X, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Bali. Sabtu (26/5/2018). (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)
Work Shop, Rezeki Selancar Jaya. Bertempat di Jalan Mandiri 2, nomor 10 X, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Bali. Sabtu (26/5/2018). (FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BADUNG – Berawal dari hobi bermain selancar Surfing di Pantai, Muhammad Hafi AM (46), kini sudah menjadi pengerajin dan sekaligus pengusaha pembuat papan Surfing. Papan Surfing karya Hafi itu sudah diekspor ke Korea Selatan (Korsel) dan Maroko.

Saat TIMES Indonesia, menemuinya di gudang kerja Hafi membuat papan surfing, yang diberi nama Work Shop Rezeki Selancar Jaya, Hafi banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya selama ada di Bali.

Work Shop Rezeki Selancar Jaya itu berada di Jalan Mandiri 2, nomor 10 X, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Bali.

Pria asal Desa Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur ini menceritakan, bahwa saat merantau ke Bali pada tahun 1993, dirinya sempat menjadi penyewaan papan Surfing di Pantai Kuta, Bali.

Selancar.jpg

Kemudian, karena kecintaannya terhadap olah raga berselancar tersebut, ia memberanikan diri untuk berjualan papan surfing di kawasan art shop Poppies 1 di Kuta. 

"Saya tahun 1999 itu, sewa tempat dan jualan papan Surfing. Tetapi lama-kelamaan tamu sepi dan tidak ada yang belanja. Apalagi akibat bom Bali, jadi tamu tambah sepi. Karena, tidak kuat beli papan Surfing lagi dan tidak ada dana, akhirnya saya berhenti jualan," ucapnya, Sabtu (24/5/2018).

Berhenti menjajakan papan Surfing, Hafi tidak langsung putus asa untuk bertahan hidup di Bali. Hari demi hari, ia habiskan waktunya untuk belajar papan surfing di tempat indekosnya.

Sudah tak terhitung eksperimen dengan bahan foam atau gabus yang dicobanya untuk membuat papan Surfing. 

"Iya awalnya coba-coba, dan akhirnya sampai sekarang bisa. Karena saya suka Surfing, kenapa tidak coba buat sendiri," imbuhnya.

Buat-selancar.jpg

Seiring waktu, papan Surfing buatan Hafi pun, banyak diminati oleh pasar di Bali, sampai diluar negeri. Karena banyak orderan, Hafi pun pada tahun 2008 menyewa tempat di Jalan Mataram untuk gudang kerjanya. Lalu, mempekerjakan 7 kariyawan dengan sistem borongan.

"Saya mulai tahun 2008, sudah sekitar 2600 papan Surfing yang saya buat. Kalau saat ini, orderan itu ada dari Maroko, Swiss, dan Korea Selatan, dan kalau di Indonesia ada dari Pacitan, Lombok dan Aceh. Biasanya jika di daerah itu ada ombak bagus pasti pesan papan Surfing," ungkapnya. 

Menurut Hafi, untuk orderan papan surfingnya tahun ini agak sepi, kalau di luar negeri yang lagi ramai pesan itu Korea Selatan, kadang order sampai 1000 dan 500 papan Surfing. 

"Saya langsung, kirim ke Cargo saja, kalau omzet saat ini tidak menentu, iya hanya cukup buat bayar kariyawan dan buat makan sehari-hari," tuturnya. 

Hafi juga, menjelaskan proses pembuatan papan surfingnya, awalnya mencari bahan gabus satu balok, kemudian dipotong sesuai ukuran, dan saat sesuai ukuran baru dibetuk body-nya. Kemudian, diberi bahan fiber dengan dilapisi bahan foksi dan finisnya di airbrush dengan cat mobil.

"Untuk kekuatannya itu bisa 5 tahun, dan yang paling sulit adalah pembentukan body-nya karena disana ada sentuhan seni, jadi pakai rasa. Kita kerjakan semuanya secara manual," ujarnya. 

memBuat-selancar.jpg

Untuk kisaran harganya, Hafi mengatakan tergantung bahan yang dipakai, jika bahan yang dipakai itu ada dua gabus atau foam dan polyester. Kalau dari gabus, 

Untuk yang ukuran 1,5 meter itu harga jualnya senilai Rp 1,5 juta. Jika yang paling besar ukuran 3 meter mencapai Rp 7 juta. Kalau yang polyester itu ukuran paling kecil senilai Rp 4 juta dan yang paling besar lebih tinggi lagi harganya. 

"Kalau pembuatan paling cepat selama 4 hari. Tapi tergantung orderan pelanggan, karena juga ada lukisanya. Selain itu, ada juga papan Surfing yang terbuat dari kayu jati, biasanya itu pesanan khusus," tutup Hafi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES