Peristiwa Daerah

Penggemar Mobil Kuno di Bali Gelar Pawai Mengutuk Terorisme

Minggu, 20 Mei 2018 - 20:16 | 46.16k
Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali, menggelar pawai damai mengutuk terorisme di Pantai Biaung, Desa Kertalangu, Denpasar Timur, Minggu (20/5/2018).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia)
Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali, menggelar pawai damai mengutuk terorisme di Pantai Biaung, Desa Kertalangu, Denpasar Timur, Minggu (20/5/2018).(FOTO Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Ratusan kendaraan roda empat dari 15 klub otomotif yang tergabung dalam Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali, menggelar pawai damai mengutuk terorisme.

Pawai ratusan mobil kuno ini dimulai di Jalan Pantai Serangan, Denpasar Selatan untuk berkeliling dan berkumpul di Pantai Biaung, Desa Kertalangu, Denpasar Timur, Minggu (20/5/2018) sore.

Sampai di Pantai Biaung, ratusan peserta ini kemudian melakukan aksi dengan menulis di kain putih yang sudah disiapkan di pinggir pantai. Kalimat yang bertuliskan "Berantas terorisme, NKRI harga mati," dan lainnya mengiasi kain putih tersebut.

Setelah itu, ratusan pencinta mobil kuno ini menyayikan lagu Indonesia Raya, dan kemudian berdoa bersama untuk anggota Polri yang gugur akibat serangan terorisme.

Gede Agus Mahendra Pendit, Ketua PPMKI Bali, menyampaikan kendaraan yang mengikuti pawai damai tersebut sekitar 300 kendaraan. Tujuan, dari pawai damai mengutuk terorisme, agar kejadian serang teror mulai dari Surabaya dan lainnya harus di cegah bersama-sama, termasuk masyarakat Bali. 

"Pawai ini untuk menyatakan sikap melawan terorisme dan harapannya kita bisa menjaga Bali, menjaga Indonesia dan keanekaragaman budaya, adat istiadat dan agama ini jangan sampai ternodai oleh tindakan terorisme," ucapnya.

Hal senada juga, dikatakan oleh salah satu anggota pawai damai yakni Mas Aneng. Aksi terorisme itu tidak mempunyai perasaan, untuk melawan terorisme bangsa Indonesia harus bersatu mendukung Polri untuk memberantas teroris.

"Masyarakat harus bersama-sama mendukung Polri dan mengutuk terorisme. Kita juga lebih waspada, agar semuanya bisa mencegah teroris  masuk ke Bali dan indonesia," ucap wanita asal Denpasar ini. 

Sementara Kartika, peserta lainnya yang bersama-sama keluarganya ikut dalam pawai damai ini, menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak boleh takut dengan terorisme.

"Bersatunya rakyat Indonesia, tentu teroris tidak akan menang. Kemudian, dengan adanya pawai ini kita akan semakin bersatu dari semua elemen masyarakat. Satu kata buat teroris  tamat," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES