Kuliner

Kabupaten Malang Ciptakan Menu Makanan Khas Berbahan Umbi

Senin, 14 Mei 2018 - 11:09 | 75.32k
Para peserta Lomba Cipta Menu Khas Kabupaten Malang berbahan dasar umbi diikuti oleh seluruh wilayah kecamatan se Kabupaten Malang. (FOTO: Istimewa)
Para peserta Lomba Cipta Menu Khas Kabupaten Malang berbahan dasar umbi diikuti oleh seluruh wilayah kecamatan se Kabupaten Malang. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang terus menggali makanan khasnya melalui Lomba Cipta Menu. Lomba ini diselenggarakan di kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, Senin (14/5/2018) siang.

Lomba cipta menu yang digelar kali ini berbahan dasar umbi-umbian. "Pokoknya bahan dasarnya non beras dan tepung terigu. Hasilnya ternyata juga tidak kalah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ir Agus Prianto, di tengah penilaian lomba itu.

Lomba itu diikuti oleh 33 Kecamatan se Kabupaten Malang. Menu-menu itu digarap ibu-ibu PKK. Salah satu persyaratannya setiap peserta harus bisa menciptakan menu, yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA). Walaupun bahan yang digunakan merupakan umbi-umbian yang ada disekitar wilayahnya.

Makanan-Bahan-dasr-Ubi-B.jpg

"Harus memenuhi kebutuhan pangan yang seimbang serta bergizi tadi," tegas Agus.

Upaya menciptakan makanan khas dari Kabupaten Malang berbahan dasar umbi-umbian ini karena persediaannya cukup banyak serta ditargetkannya menu yang beragam nantinya.

Namun paling penting dalam hal ini, kata Agus, sebagai bentuk pengenalan pada masyarakat umum agar mereka tidak bergantung pada beras. Tetapi disekitar mereka itu sangat beragam umbi yang dapat dijadikan sebagai pengganti beras. "Kandungan karbohidrat dan gizinya juga  tidak kalah dengan beras," tambahnya.

Dalam lomba ini bukan penampilannya saja yang beragam kreasi olahan, tetapi bagaimana dalam pengolahannya itu minim biaya.

Wakil Bupati, Drs. H. M. Sanusi, dalam kesempatan tersebut menegaskan memang perlu kebutuhan 
gizi seimbang dalam keluarga. "Karena itu harus dilakukan daftar menu dalam keluarga. Namun mereka harus bisa menciptakan keanekaragaman pangan, yang dasarnya bukan dari beras dan terigu," ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES