Peristiwa

Pesan Kiai Sholeh: Yang Macam-macam dengan NU, Allah Tak akan Membiarkan

Jumat, 11 Mei 2018 - 01:59 | 290.54k
KH Sholeh Qosim (FOTO: Istimewa)
KH Sholeh Qosim (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SIDOARJOUmat Islam di Indonesia berduka. Lebih khususnya warga Nahdliyin, yang ada di Jawa Timur. Ulama kharismaik asal Kabupaten Sidoajo, Jawa Timur, KH Sholeh Qosim, tutup usai, Kamis (10/5/2018) malam, dalam kondisi sujud, saat melaksanakan shalat Magrib.

Ulama yang sejak mudanya aktif menjadi anggota Laskar Sabilillah dan pejuang kemerdekaan RI itu, banyak menyisahkan pesan-pesan soal Nahdlatul Ulama (NU) dan Indonesia.

Salah satu pesan almarhum Kiai Sholeh disampaikan saat peringatan Harlah ke 93 NU di Surabaya, April 2016 silam. Didepan ribuan warga Nahdliyin yang hadir saat itu, Kiai Sholeh banyak menceritakan sosok ulama dan santri yang ikut berjuang merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah.

Ulama-ulama NU dan pesantren pada zaman ia masih muda, adalah sosok ulama sangat luar biasa soal kealiman ilmu agama dan kekaromahannya. Kiai Sholeh menyontohkan sosok Syaikhona Kholil Bangkalan, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah, sebagai pendiri Nahdlatul Ulama.

“Para kiai pesantren berinisiatif mendirikan NU dan berkiprah besar untuk kemerdekaan RI. Mereka adalah min auliyaa-illah dan kekasih Allah,” kata Kiai Sholeh saat itu.

Kiai Sholeh juga berpesan kepada warga Nahdliyin dan rakyat Indonesia, untuk tidak menjelek-jelekkan Nahdlatul Ulama dan berbuat macam-macam kepada NU dan Indonesia.

“Jika ada yang macam-macam dengan NU dan Indonesia, gusti Allah SWT tentu tidak akan membiarkannya,” tegas Kiai Sholeh, yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur.

Kiai Sholeh wafat di kediamannya, Pondok Pesantren Bahauddin Al Islami, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo. Jenazah Kiai Sholeh akan di makamkan usai shalat Jumat (11/5/2018), di lingkungan Pesantren yang diasuhnya.

Sejak menyebar kabar duka wafatnya Kiai Sholeh, ungkapan duka dan doa tersebar dengan cepat melalui grup-grup WhatsApp (WA) warga NU.

Para anggota grup langsung merespons kabar tersebut dengan mengirimkan surat Al-Fatihah dan mendoakan. Bahkan, sudah banyak foto Kiai Sholeh diberbagai momentum yang beredar. Misalnya, saat memberikan ceramah di sebuah pengajian, saat berdoa, dan saat Presiden Jokowi mencium tangan Kiai Sholeh.

Presiden Jokowi mencium tangan Kiai Sholeh, saat Kiai Sholeh menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 72 TNI pada 5 Oktober 2017, di Cilegon, Banten. Selamat Jalan KH Sholeh Qosim(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES