Peristiwa Hardiknas 2018

Kapolres Bojonegoro: Hardiknas 2018 Jadi Momentum Muhasabah

Rabu, 02 Mei 2018 - 16:25 | 72.07k
Kapolres beri sambutan pada Upacara Hari Pendidikan Nasional di Alun-alun Kabupaten Bojonegoro. Rabu (2/5/2018) (Foto: Ali/Times Indonesia)
Kapolres beri sambutan pada Upacara Hari Pendidikan Nasional di Alun-alun Kabupaten Bojonegoro. Rabu (2/5/2018) (Foto: Ali/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – Pada Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018, yang diperingati 2 Mei 2018, Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli, meminta bagaimana Hardiknas 2018 dijadikan momentum untuk Muhasabah atau mesu budi.

Hal itu disampaikan pada sambutan pas upacara Hardiknas 2018, di Alun-Alun Kota Bojonegoro, Rabu (2/5/2018).

Upacara tersebut diikuti jajaran Forpimda Bojonegoro. Serta siswa-siswi dari tingkat SD, SMP, SMA dan juga dari kalangan Mahasiswa Bojonegoro.

"Peringatan Hari Pendidikan Nasional hari ini, mari kita jadikan momentum untuk melakukan muhasabah, mesu budi, atau refleksi terhadap usaha-usaha yang telah kita perjuangkan di bidang pendidikan," ajak Kapolres

Lebih lanjut, pada upacara yang mengusung tema "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan" ini, Kapolres juga menyampaikan, agar semua insan pendidikan mengingat kembali filosofi dari nilai perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam menegakkan pondasi pendidikan di Indonesia.

"Mari kita mengenang sosok Ki Hadjar Dewantara, selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional. Penetapan Hardiknas dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara, yang lahir pada tanggal 2 Mei 1989," lanjut Kapolres. 

bojonegoro.jpg

Menurut Kapolres, peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018 yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei, tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Namun lebih merupakan sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada seluruh insan pendidikan.

"Pada Hardiknas 2018 ini kita perlu merenung sejenak untuk menengok ke belakang, melihat apa yang telah kita kerjakan dibidang pendidikan. Kita menyadari bahwa kondisi ideal pendidikan dan kebudayaan nasional yang kita cita-citakan masih jauh dari jangkauan," imbuhnya.

Diujung sambutannya, Kapolres meminta untuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas, terus-menerus mengalibrasi praktik pendidikan agar memiliki presisi atau ketelitian yang tinggi, sesuai dengan tuntutan masyarakat, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan pembangunan.

bojonegoro1.jpg

"Di sisi yang lain kita berusaha menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya dalam hal budaya. Sebagaimana diakui oleh salah satu Asisten Direktur Jenderal UNESCO, yaitu Fransesco Bandarin, yang mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara adidaya (super power) kebudayaan," katanya.

Cita-cita pendidikan dan kebudayaan nasional hanya bisa terwujud jika kita bekerja keras dan berdaya jelajah luas. Hanya dengan cara itu, kerja pendidikan dan kebudayaan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. 

bojoneogoro.jpg

Meskipun terbatas, sesuai skala prioritas, bangunan-bangunan baru sekolah juga didirikan di wilayah pedalaman dan perbatasan. anak- anak di pedalaman mulai merasakan nikmatnya belajar di sekolah yang memadai dan menyenangkan.

Dan upacara Hardiknas 2018 itu, ditutup dengan mengumumkan pemenang juara 1 dan penyerahan guru kepala sekolah berprestasi, serta penyaluran bantuan beasiswa produktif Baznas Kabupaten Bojonegoro dari tingkat SD, MI, SMP dan Perguruan tinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES