Peristiwa

Hasil Kajian Universitas Jember, Tembakau Bisa Menjadi Obat

Senin, 30 April 2018 - 19:43 | 44.07k
Peluncuran buku 'Agribisnis Tembakau' yang disusun oleh Kelompok Riset AgriEcon Universitas Jember (Unej). (FOTO: Istimewa)
Peluncuran buku 'Agribisnis Tembakau' yang disusun oleh Kelompok Riset AgriEcon Universitas Jember (Unej). (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JEMBERUniversitas Jember (Unej) resmi meluncurkan sebuah buku berjudul 'Agribisnis Tembakau'. Buku ini disusun sebagai jawaban bahwa tembakau tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai rokok namun juga dapat dikembangkan menjadi obat.

"Untuk kali pertama kami sengaja memilih tembakau sebagai kajian utama, mengingat keberadaan tembakau saat ini menjadi kontroversi," tutur Ketua Kelompok Riset (Keris) AgriEcon, Prof Rudi Wibowo, saat peluncuran buku 'Agribisnis Tembakau', Senin (30/4/2018).

Prof Rudi mengatakan buku yang baru saja diluncurkan itu digarap dengan riset yang serius. Harapannya, pembaca bisa memahami bahwa tanaman berjuluk daun emas itu bisa dikembangkan dalam bentuk lain seperti obat, parfum, asap cair organik bahkan obat bagi penderita HIV/AIDS.

"Jadi tidka hanya untuk rokok dan cerutu saja melainkan banyak manfaat yang bisa didapat dari tembakau," tutur Guru Besar dari Fakultas Pertanian ini. 

Sementara itu, Rektor Unej, Moh Hasan, dalam sambutannya mengaku senang dengan terbitnya buku 'Agribisnis Tembakau' yang disusun mandiri oleh para dosen dan mahasiswa kampus Tegalboto itu. Bahkan, ia berharap produk tembakau non rokok dan cerutu bisa lahir dari Science Techno Park Unej. 

"Tahun ini kami mengalokasikan dana sebesar Rp 6-8 Milyar untuk semua kelompok riset. Tahun 2019 nanti jumlahnya kita tingkatkan jadi Rp 20 Milyar," kata Hasan. 

Acara launching buku ' Agribisnis Tembakau' itu juga bersamaan dengan pengenalan Keris AgriEcon selaku penyusun buku. Selain itu, dilaksanakan juga diskusi 'Membuka Ruang Inovasi dan Bisnis untuk Kemajuan Industri'.

Diskusi ini menghadirkan pelaku industri tembakau yang diwakili oleh Leo Tumanggor (General Manager Kebun Kertosari), Untung Moeljono (General Manajer Kebun Ajung Gayasan) serta Erna Dewi selaku Kepala Penelitian dan Pengembangan Tembakau PTPN X. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES