Peristiwa Daerah

Meski Suhu Dingin, Penobatan Duta Wisata Joko Roro Berlangsung Hangat

Minggu, 29 April 2018 - 07:44 | 70.00k
Suasana pada Malam Penobatan Grand Final Duta Wisata Joko Roro 2018 Kabupaten Malang di Gunung Kawi, Sabtu (28/4/2018) malam.(FOTO: Widodo irianto/ TIMES Indonesia)
Suasana pada Malam Penobatan Grand Final Duta Wisata Joko Roro 2018 Kabupaten Malang di Gunung Kawi, Sabtu (28/4/2018) malam.(FOTO: Widodo irianto/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Grand Final Duta Wisata Joko Roro 2018 tetap terasa hangat dan meriah meski suhu udara di lokasi penobatan yang berada di lereng Gunung Kawi  menunjukkan 22 derajat celcius. Dalam malam penobatan, Sabtu (28/4/2018) malam itu, Bintang Halilintar Kurnia dan Ega Calvina Putri terpilih sebagai Joko Roro Kabupaten Malang 2018.

Ribuan pasang mata tak henyak dari tempat mereka duduk di tribun-tribun dan kursi undangan MP Theatre atau Lapangan Gebyar di kompleks pesarehan gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Termasuk para duta-duta wisata dari sejumlah daerah seperti Surabaya, Pasuruan, Kesiri, Gresik dan sebagainya.

Hawa dingin malam itu memang menusuk sampai ke tulang. Bupati Rendra Kresna bahkan minta jaket kepada ajudannya karena batik lengan panjangnya tak cukup hangat. 

Joko-Roro-2.jpg

Bahkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Made Arya Wedhantara SH pun pindah dari kursi VIP dan bergabung di kursi tamu yang lebih padat dan hangat dan jaraknya yang berhimpitan.

Ini adalah kali pertama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang menyelenggarakannya di udara terbuka dan disaksikan oleh masyarakat di pedesaan dan sejumlah wisatawan asing. Selama ini penyelenggaraan Grand Final Joko Roro selalu dilakukan di hotel-hotel.

"Karena kami punya kepentingan untuk mempromosikan secara luas dan terbuka tentang tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Malang, termasuk Gunung Kawi ini," kata Rendra beralasan.

Ada tujuh tim juri yang ditetapkan malam itu diantaranya artis Farrah Queen, Rektor Universitas Merdeka Malang Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat Dr Wahyu Hidayat dan sebagainya.

Malam itu ada pemilihan Joko Roro atribut terdiri dari favorit, duta persahabatan, eco wisata dan ada tambahan Joko Roro Duta Sanitasi. Wahyu Hidayat berkepentingan di Duta Sanitasi.

Tema yang diangkat memang The Hiden Paradise atau Sorga yang Tersembunyi. "Tetapi sebenarnya sorganya tidak tersembunyi. Karena Gunung Kawi ini sudah terkenal di Indonesia sampai mancanegara," tegas Rendra. Orang luar negeri, kata Rendra lebih mengenal Gunung Kawi sebagai wisata religi tempat makamnya pejuang KH Imam Sujono dan KH Zakaria, daripada Kabupaten Malang.

Joko-Roro-3.jpg

Pariwisata, kata Rendra adalah salah satu pengungkit perekokomian rakyat yang bisa menekan angka kemiskinan karena pariwisata tidak kenal waktu dan tak akan menjadikan orang bosan. "Pariwisata tidak akan pernah lekang oleh panas dan tidak akan pernah lapuk oleh hujan," ujarnya.

Pemilihan Duta Wisata Joko Roro ini, lanjut Rendra, adalah salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk bisa menjual wisata dari berbagai sisi lewat  kemampuan pribadi, kelilmuan, dan keterampilan, penguasaan tehnologi, dan karakteristik mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES