Peristiwa Daerah

Tekuk Australia, Tim Unej Juara Lomba Bridge se-Asia Pasifik

Jumat, 27 April 2018 - 22:38 | 69.99k
Tim bridge Universitas Jember saat bermain bridge dalam kejuaraan bridge se-Asia Pasifik. (FOTO: Istimewa)
Tim bridge Universitas Jember saat bermain bridge dalam kejuaraan bridge se-Asia Pasifik. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JEMBERTim bridge Universitas Jember (Unej) berhasil menjadi juara kategori open youth pairs dalam “22nd Asia Pasific Bridge Federation (APBF) Open Youth Championships”. Wisolus Solihin dan M Setyo Santoso berhasil mengalahkan atlet bridge Australia saat bertanding di Bogor pada Jumat (20/4/2018) lalu. 

“Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik kami berhasil menjadi juara pertama untuk kategori open youth pairs se Asia Pasifik," tutur Wisolus atau yang akrab disapa Wiwis, Jumat (27/4/2018).

Wiwis menceritakan ada sebanyak 72 tim yang ikut berlomba dengan ketentuan tiap tim beranggotakan dua orang. Usai babak penyisihan, 26 tim terpilih akan bertanding menjadi yang terbaik. 

"Setelah menjalani babak penyisihan, tersisa dua puluh enam tim, termasuk saya dan Setyo. Dua puluh enam tim ini berhak melaju ke babak selanjutnya, sementara tim yang tereliminasi kemudian bermain kembali di kategori consolation swiss pairs,” kata mahasiswa FKIP ini. 

Dalam final kategori open youth pairs, Wiwis mengatakan, tim Australia dan Djarum merupakan lawan yang paling berat. Namun akhirnya, pasangan Kampus Tegal Boto ini berhasil menjadi yang terbaik termasuk menyingkirkan tim Djarum yang banyak diperkuat atlet bridge nasional. 

"Akhirnya tim bridge Australia mendapatkan juara dua dan Djarum juara tiga," tutur Wiwis. 

Selain pasangan Wiwis dan Setyo, duet Unej lain, Dewi Anggraeni dan Ainul Kirom juga berhasil menjadi juara di kategori consolation swiss pairs. Consolation swiss pairs merupakan pertandingan yang diikuti oleh 46 tim yang tersisih saat babak penyisihan. 

Keberhasilan tim bridge Unej merupakan buah dari proses yang berkesinambungan dan latihan  keras. Setiap hari Sabtu para atlet bridge berkumpul untuk berlatih rutin dari pukul satu hingga lima sore. Porsi latihan ditambah jika akan menghadapi kejuaraan, termasuk mendatangkan pelatih. 

"Kebetulan banyak atlet bridge di kampus Tegalboto ini adalah lulusan SMAN Plus Sukowono, Jember yang memang membina secara khusus atlet bridge di Jember. Jadi keuntungannya, kami sudah saling kenal dan sering main bareng," kata Dewi saat ditemui.

Baik Wiwis maupun Dewi sama-sama kompak menjawab bahwa bermain bridge memberikan kesenangan tersendiri. Untuk Dewi yang menempuh studi di jurusan Matematika, bermain bridge bisa memberikan energi positif dan mendukung perkuliahannya.

"Main bridge itu main logika, ada probabilitas yang harus dipecahkan. Jadi bermain brigde secara tidak langsung mengasah kemampuan saya dalam memahami bidang-bidang di ilmu Matematika,” ucapnya. 

Kegiatan 22nd Asia Pasific Bridge Federation (APBF) Open Youth Championships adalah event tertinggi bagi para atlet muda bridge se-Asia Pasifik.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES