Peristiwa Daerah

Wakil Ketua MPR Angkat Bicara Soal Dana CSR PT Telkom

Senin, 23 April 2018 - 15:22 | 45.95k
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (FOTO: Seruji)
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (FOTO: Seruji)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dugaan adanya diskriminalisasi pembagian dana CSR PT Telkomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk terus dipersoalkan berbagai kalangan. 

Setelah PBNU, Muhammadiyah, MUI dan organisasi kemahasiswaan mempersoalkan dugaan tersebut, kali ini datang dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

"Permasalahan ketidakadilan dan ketidakbijakan Telkom bagikan CSR-nya (Rp) 3,5 M untuk Gereja dan 100 juta untuk Masjid, sekarang MUI juga mempermasalahkan," kata Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid yang diakses TIMES Indonesia, Senin (23/4/2018).

Dia menyayangkan, kebijakan PT Telkom yang tidak proporsional membagikan dana CSR terhadap kepentingan pembangunan masjid. Sebab, perusahaan milik pemerintah ini mencari keuntungan dari ummat Islam yang notabene-nya manyoritas di Indonesia. 

"Karena memang Telkom diuntungkan oleh pelanggannya yang mayoritas mutlaknya pengguna masjid," imbuhnya. 

Diketahui, kabar PT Telkom membagikan dana CSR sebesar Rp 3,5 miliar untuk gereja dan Rp 100 juta untuk masjid menuai tanggapan serius banyak pihak, salah satunya MUI. 

Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis meminta pihak Telkom menjelaskan ke publik terkait kabar dugaan diskriminasi pembagian dana CSR tersebut. 

"Logika apa yg digunakan oleh orang-orang di Telkom ya. Berapa presentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia," kata Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Sabtu (21/4/2018), sembari melampirkan berita berjudul Dana CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, 100 Juta untuk Masjid, Umat Islam Protes!

Secara tegas ia menolak tindakan diskriminatif tersebut, apalagi dilakukan oleh perusahaan BUMN. Kata Cholil, PT Telkom harusnya proporsional dalam membagikan dana santunan CSR. 

Cholil menambahkan, kebijakan Direktur Utama (Dirut) Telkom Alex J Sinaga patut dicurigai sarat akan kepentingan, sehingga harus segera dievaluasi.

"Tlg (tolong) Bu Menteri (BUMN Rini Soemarno) dievaluasi Dirutnya (PT Telkom) dan jajaran pengelola CSR-nya," demikian pinta Cholil. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES