Peristiwa Daerah

PP GPII akan Kaji Dugaan Diskriminasi Dana CSR PT Telkom

Minggu, 22 April 2018 - 11:31 | 47.53k
Gedung GRAHA Merah Putih Kantor Pusat PT Telkom Indonesia, di Bandung. (FOTO: annualreport.id)
Gedung GRAHA Merah Putih Kantor Pusat PT Telkom Indonesia, di Bandung. (FOTO: annualreport.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII), berjanji untuk mengkaji adanya dugaan diskriminasi pembagian dana corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan Direktur Utama PT. Telkomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, Alex J Sinaga.

"Apakah benar dari Dirut-nya atau ada memang salah satu direksi yang meng-acc (accord), jadi begitu. Kita pelajari dulu," kata Ketua Umum PP GPII Masri Ikoni, Sabtu (21/4/2018).

Secara tegas ia menolak adanya sikap diskriminatif tersebut, apalagi dilakukan oleh perusahaan BUMN besar seperti PT Telkom. Menurut Masri, pemberian santunan CSR harusnya tidak sekadar usul subyektifitas pejabat direksi. Apalagi kalau angkanya sampai terpantau mencolok.

"Lagi pula, yang namanya CSR berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan, kalau Telkom di bagian informasi dan teknologi, ya di bagian situ saja," imbuhnya. 

Sebelumnya, Koordinator Masyarakat Peduli Keadilan (MPK), Jamal, mengatakan diskriminasi ini terasa di dalam berbagai kegiatan CSR PT Telkom. Mulai dari perbaikan sarana ibadah, akses air bersih hingga fasilitas pendidikan berupa BLC dan i-CHAT yang menghabiskan dana sampai Rp3,95 miliar.

"Begitu juga pemberian bantuan untuk salah satu rumah ibadah di daerah NTT yang menggunakan anggaran Rp3,5 miliar," kata Jamal dalam siaran persnya yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (18/4/2018).

Sementara itu, bantuan untuk masjid raya Mujahidin Pontianak hanya senilai Rp100 juta. Berbeda dengan pembangunan gereja di sejumlah daerah lainnya seperti di NTT, Papua, Papua Barat, Maluku, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara, yang mencapai miliaran rupiah.

"Padahal, dana CSR diperuntukkan untuk masyarakat secara adil dan proporsional," ujar dia.

Ketidakadilan ini, kata Jamal, bisa berdampak pada berkembangnya isu SARA di lingkungan masyarakat. Menurutnya, berpotensi muncul kecemburuan sosial karena bantuan keagamaan dari PT Telkom ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES