Peristiwa Daerah

Kembalikan Kejayaan Jeruk Lokal, Balitjestro Bagikan Gratis Puluhan Ribu Benih

Sabtu, 21 April 2018 - 17:11 | 30.18k
Kepala Balijestro, Muhammad Taufiq Ratule (kiri), menyerahkan benih jeruk kepada perwakilan Pemkab Batang, Sabtu (21/4/2018) di Kebun Percobaan  Punten, Kota Batu. (FOTO: Ferry/TIMES Indonesia)
Kepala Balijestro, Muhammad Taufiq Ratule (kiri), menyerahkan benih jeruk kepada perwakilan Pemkab Batang, Sabtu (21/4/2018) di Kebun Percobaan Punten, Kota Batu. (FOTO: Ferry/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kementerian Pertanian (Kementan), membagikan secara gratis puluhan ribu benih jeruk. Benih tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sebagai upaya mengembalikan kejayaan buah jeruk lokal.

Sebanyak 21.260 benih jeruk diserahkan, dari total rencana 35 ribu benih. Ada empat varietas benih yang dibagikan, yakni keprok RGL, siam pontianak, keprok terigas, dan siam madu.

"Tahap pertama kami kirimkan 21.260 benih, selanjutnya akan kami kirim sisanya 14 ribu," ujar Muhammad Taufiq Ratule, Kepala Balijestro Kementan, Sabtu (21/4/2018) di Kebun Percobaan (KP) Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Dia menjelaskan, benih jeruk tersebut akan dikembangkan di Batang. Balitjestro akan mendampingi proses pengembangannya.

Benih akan dikembangkan di Batang, melalui demplot (demonstration plot) dengan luasan 5 hingga 10 hektare. Pemerintah setempat, melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang), dan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang sebagai pemegang kendalinya.

"Benih ini kami berikan sesuai dengan permintaan daerah (Kabupaten Batang). Banyak petani yang daftar (untuk mendapat benih jeruk). Ini mengawali pengembangan, dengan pendampingan," jelasnya.

Pemberian secara gratis, menjadi salah satu upaya membantu para petani yang kesulitan finansial untuk membeli.

Selain itu, produksi jeruk inovasi ini diharapkan bisa maksimal, sehingga bisa mengurangi impor jeruk.

"Harapan Kementerian Pertanian mengurangi impor. Lebih bagus lagi menghilangkan impor," tandasnya.

Sementara, Kasubdit Lingkungan Hidup Barenlitbang Batang, Isnen Ambar Santosa berharap, pemberian benih jeruk untuk dikembangkan, dan berhasil, sehingga bisa mengembalikan kejayaan jeruk lokal.

Isnen menuturkan, tahun 1970-an, Kabupaten Batang pernah mengalami kejayaan dengan buah jeruk. Namun, kini jeruk sudah tidak lagi berkembang.

Adanya benih jeruk ini, kata dia, akan ditanam oleh petani setempat, disesuaikan dengan varietas dan kondisi lahan. Tentunya, dinas terkait akan mendampingi.

Dia berharap, benih jeruk yang diberikan Balitjestro ini akan sukses mengembalikan kejayaan jeruk lokal di Kabupaten Batang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES