Peristiwa Daerah

Tari Tradisional Sang Jatayu Pukau Pengunjung BVAS Lanud Abd Saleh

Sabtu, 21 April 2018 - 16:54 | 57.95k
Tari pembuka Bromo Valley Air Show oleh Disparbud Kabupaten Malang. Sabtu, 21/4/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Tari pembuka Bromo Valley Air Show oleh Disparbud Kabupaten Malang. Sabtu, 21/4/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mulai pagelaran tari tradisional Sang Jatayu, para layang, terjun payung pada acara Bromo Valley Air Show (BVAS) di Pangkalan TNI AU Abd Saleh Malang cukup memukau ratusan pasang mata penontonnya, Sabtu (21/4/2018) siang.

Tari tradisional yang dipersembahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang  siang itu digelar di hadapan Danlanud Abd Saleh Malang Marsekal Pertama (Marsma) TNI Andi Wijaya, S. Sos, Bupati Malang Dr H Rendra Kresna dan sejumlah pejabat lainnya sebagai bentuk kekekuatan yang dibangun dalam kebersamaan untuk memajukan pariwisata.

"Inilah yang sekarang terus kami bangun bersama Lanud Abd Saleh. Kami memang berada dalam koridor yang berbeda, namun kami memiliki visi yang sama menyangkut masalah wisata," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara kepada TIMES Indonesia, usai pagelaran itu.

Rendra-Kresna.jpg

Tarian Sang Jatayu memang bercerita tentang dua kekuatan yang berbeda tetapi kemudian bisa bersatu dalam memberi kemakmuran orang lain.

Digarap oleh Dinas Budpar sendiri tari itu diawali ketika ada kerajaan Watu Gunung diserang oleh gerombolan siluman dsn Goa Jejeg Parang Rejeng yang dipimpin Kala Srengi.

Raja dan permaisurinya terusir. Lalu mereka bertemu seorang pendeta sakti. Oleh sang pendeta mereka disarankan mencari seekor jatayu (burung) sakti. Burung ini piaraan si begawan sendiri.

Kisah cerita jatayu berhasil ditemukan. Kemudian ia berperang dengan Kala Srengi. Ditengah pertempuran keduanya tiba-tiba berubah wujud.

Jatayu menjadi ksatria yakni Panji Asmoro Bangun dan Kala Srengi menjadi Dewi Sekartaji. Keduanya lama berpisah. Berkat keduanya pula kerajaan Watu Gunung menjadi makmur gemah ripah loh jinawi.

Danlanud sendiri sangat mengapresiasi gagasan-gagasan tentang membangun bersama sebuah kekuatan lewat kesenian seperti itu.

"Karena itu kami berharap lewat event seperti BVAS ini, interaksi antara TNI AU bersama rakyat akan semakin kuat," kata Danlanud.

Selain membangun kekuatan bersama rakyat, TNI AU, lanjut Danlanud juga ingin memberi edukasi lewat mencintai dunia dirgantara. "Harapan lain juga semoga ada efeknya untuk memajukan dunia pariwisata," paparnya.

Dia lantas mencontohkan diadakannya lomba paralayang di  bukit Sidoluhur Lawang yang baru saja diresmikan keberadaannya. "Semoga ke depan tempat itu menjadi tempat wisata," ujarnya.

Sementara Bupati menilai pelaksanaan BVAS ini sudah merupakan wujud dari dunia kepariwisataan.

"Karena telah terjadi kunjungan dari masyarakat dengan jumlah yang sedemikian banyak. Berarti disini sudah tercipta kondisi ekonomi kreatif lewat kuliner dan oleh-oleh khas dari Lanud Abd Saleh," katanya.

Rendra mengatakan, yang sedang digalakannya, selain sejenis Bromo Valley Air Show (BVAS), memang pariwisata olah raga. "Karena itu pembinaan dari Lanud seperti paralayang, terjun payung, dan sebagainya itu, nanti akan menjadi olahraga andalan di Malang Raya ini," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES