Peristiwa Daerah

Dewan Jembrana Bali Belajar Wisata Desa Ke Situbondo

Kamis, 19 April 2018 - 14:59 | 41.66k
Rombongan DPRD Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali saat mengunjungi Grand Pathek di Desa Gelung Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, (FOTO: Uday / TIMES Indonesia).
Rombongan DPRD Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali saat mengunjungi Grand Pathek di Desa Gelung Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, (FOTO: Uday / TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jembrana, Bali, melakukan kunjungan kerja sekaligus mengkaji soal banding Wisata Desa ke Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Dalam kunjungan dan kaji banding itu, untuk belajar Desa Wisata yang dikelola oleh BUMDes.

Kunjungan itu pertama ke Grand Pathek, salah satu distinasi wisata yang dikelola oleh desa atau BUMDes.  Grand Pathek itu adalah ikon wisata di Kota Santri Bumi Shalawat Nariyah. Desa Wista itu yang akan dijadikan sebagai desa wisata percontohan dan akan diterapkan di Kabupaten Jembrana.

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ketut Sugiasa, saat melihat potensi wisata yang dimiliki Desa Gelung, dengan konsep wisata bahari kampung nelayan, pihaknya sangat tertarik dan akan diterapkan di Desa di Jembrana.

"Kita ke Situbondo ingin menyesuaikan distinasi wisata yang ada di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Situbondo. Perda terkait wisata di Situbondo akan kita jadika rujukan nantinya," akunya.

Rombongan-DPRD-Kabupaten-Jembrana-3.jpg

Disamping itu, kata Ketut, sesuai dengan terbitnya Peraturan Menteri Pariwisata yang baru, maka Kabupaten Jembrana memiliki kesamaan konsep wisata dengan Kabupaten Situbondo.

Ketut juga menilai bahwa, Perda terkait wisata yang dimiliki Kabupaten Situbondo telah memenuhi unsur perencanaan yang lengkap mulai dari awal perencanan hingga realisasi kegiatan.

"Konsepnya bisa diimplementasikan di Kabupaten Jembrana," katanya.

Karena jelas dia, di Bali tidak semua Kabupaten mempunyai konsep wisata. Di Kabupaten Jembrana sangat banyak distinasi wisata yang belum tersentuh secara maksimal. Karenanya akan dimaksimalkan dengan baik.

Saat mendampingi rombongan DPRD Kabupaten Jembrana, Djasmoto, Kepala Desa Gelung Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo, menceritakan asal mula pembangunan wisata desa yang dipimpinnya itu.

Rombongan-DPRD-Kabupaten-Jembrana-2.jpg

 

Ia menceritakan mulai dari tempat pembuangan akhir sampah dan pembuangan kotoran sapi di bibir pantai hingga pada proses dilunchingnya Grand Pathek.

"Modal kita untuk membangun Grand Pathek yang menjadi kekayaan Desa Wisata ini adalah bondo nekat (Bonek). Disisi lain berkat adanya dana desa (DD) melalui BUMDes," aku Kades hasil PAW itu.

Ia berharap, semoga Wisata Desa yang dikembangkan terus berkembang dan membawa berkah untuk desanya dan Kabupaten Situbondo. Banyak wisatawan yang datang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES